AS Minta Taliban Tidak Jadikan Afghanistan Sarang Teroris

Pakistan sebelumnya menuduh Afghanistan melindungi militan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menegaskan, Taliban memiliki tanggung jawab untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat berlindungnya para teroris. Hal itu disampaikan pada Selasa (18/7/2023).

"Taliban memiliki tanggung jawab untuk mencegah Afghanistan digunakan sebagai tempat berlindung yang aman untuk melancarkan serangan teroris," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam konferensi pers.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Angkatan Darat Pakistan menyalahkan Kabul atas meningkatnya serangan militan di Islamabad. Afghanistan disebut telah menjadi tempat berlindungnya berbagai kelompok militan bersenjata, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Baca Juga: Taliban Larang Salon Kecantikan di Afghanistan

1. Taliban diminta patuhi perjanjian Doha

Islamabad telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya atas serangan terorisme di perbatasan. Dalam pernyataan baru-baru ini, militer berharap Afghanistan dapat mengambil tindakan tegas terhadap militan dan mematuhi perjanjian perdamaian Doha.

“Tempat perlindungan dan kebebasan bertindak yang tersedia bagi teroris TTP dan kelompok sejenis lainnya di negara tetangga, dan ketersediaan senjata terbaru untuk teroris merupakan alasan utama yang memengaruhi keamanan Pakistan,” tulis pernyataan yang dikeluarkan oleh ISPR setelah Konferensi Komandan Korps pada hari Senin (17/7/2023).

Konferensi tersebut mengatakan TTP terus menikmati perlindungan yang aman dan mendapatkan senjata canggih, karena beroperasi secara bebas di Afghanistan.

Baca Juga: Pemimpin Taliban Klaim Perempuan Hidup Sejahtera di Afghanistan

2. Serangan terorisme di Pakistan meningkat setelah Taliban kembali berkuasa

Menurut laporan Dawn yang mengutip sumber dari militer, ketidakmampuan Taliban Afghanistan untuk menahan TTP adalah alasan utama gelombang kerusuhan terbaru di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Sumber tersebut menyebut militan yang terlibat dalam serangan di Balochistan baru-baru ini, menggunakan senapan M-16 dan seragam olahraga yang biasa digunakan militer AS.

Pada Sabtu (15/7/2023), Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif juga mengecam keras sikap Afghanistan yang mengabaikan tugasnya sebagai negara tetangga. Afghanistan juga disebut tidak memenuhi kewajiban penting yang dibuat dalam perjanjian perdamaian Doha, khususnya komitmennya untuk mencegah penggunaan tanah Afghanistan untuk kegiatan terorisme.

Menanggapi pernyataan menteri pertahanan tentang perjanjian Doha, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam wawancara dengan BBC Pashto bahwa mereka tidak menandatangani perjanjian damai dengan Islamabad.

Pakistan telah menyaksikan lonjakan serangan teroris setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021. Menurut laporan statistik yang dirilis oleh lembaga pemikir independen Institut Kajian Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS), aksi teror di negara tersebut bahkan telah melonjak hingga 79 persen selama paruh pertama tahun 2023.

3. Pengungsi Afghanistan tidak terindikasi terlibat dalam tindakan terorisme

Sementara itu, Gedung Putih pada hari Senin mengatakan tidak ada indikasi bahwa pengungsi Afghanistan di Pakistan atau di sepanjang perbatasan negara itu terlibat dalam kegiatan ekstremisme.

"Kami tidak melihat indikasi bahwa pengungsi Afghanistan di Pakistan atau di sepanjang perbatasan itu bersalah atas tindakan terorisme," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, dikutip dari Geo TV.

"Dan kami berterima kasih kepada Pakistan atas kemurahan hati yang luar biasa yang telah mereka berikan kepada begitu banyak warga Afghanistan yang hanya mencari tempat yang aman dan nyaman," kata Kirby. "Dan kami akan terus bekerja dengan Pakistan karena kami memiliki ancaman terorisme yang sah."

Baca Juga: Taliban Bunuh Bos ISIS yang Dalangi Serangan Bandara Kabul 2021

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya