AS: Teror di Moskow Buktikan ISIS Masih Jadi Ancaman Nyata

Blinken desak dunia untuk terus menangani ISIS

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan bahwa serangan teroris pekan lalu di Moskow merupakan pengingat bahwa kelompok militan ISIS masih menjadi ancaman nyata.

“Dan meskipun kami telah melakukan upaya yang sangat baik selama bertahun-tahun dalam menghadapi ancaman tersebut dan melakukan mitigasi secara signifikan, kami diingatkan oleh serangan mengerikan di luar Moskow beberapa hari yang lalu bahwa ISIS masih merupakan kekuatan yang berpotensi kuat, dan kita harus terus menghadapinya," kata Blinken pada Selasa (26/3/2024), sebelum pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Irak di Washington.

“Kami berduka atas hilangnya begitu banyak nyawa tak berdosa, orang-orang yang pergi ke konser di luar Moskow. Ini adalah pengingat yang sangat disayangkan bahwa kita harus terus menangani ISIS dan memastikan bahwa ISIS tidak bangkit dan beregenerasi,” tambahnya.

Baca Juga: ISIS Klaim Jadi Penanggung Jawab Penembakan di Gedung Konser Rusia

1. Menlu Irak juga kecam serangan di Moskow

Sedikitnya 139 orang tewas dan lebih dari 180 lainnya terluka pada Jumat (22/3/2024), ketika sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah pengunjung di Balai Kota Crocus di Moskow.

Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah menahan 11 orang, termasuk empat penyerang, di wilayah perbatasan Bryansk, yang sedang dalam perjalanan ke Ukraina.

Pada Minggu (24/3/2024), Pengadilan Distrik Basmanny Moskow mendakwa keempat pelaku dengan tuduhan terorisme dan menyetujui penahanan pra-sidang mereka hingga 22 Mei.

Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, ikut mengecam serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa negaranya juga telah menderita karena ISIS.

“Ini berarti bahwa ISIS tidak hanya menjadi ancaman bagi perdamaian di Timur Tengah, tetapi juga bagi keamanan dan perdamaian di tempat lain," ujarnya.

2. Blinken dan Hussein bahas masalah keamanan dan isu lainnya

Pertemuan antara Blinken dan Hussein di Washington pada Selasa bertujuan untuk membahas kerja sama di bidang keamanan dan masalah ekonomi, politik dan diplomatik berdasarkan Perjanjian Kerangka Strategis AS-Irak.

Keduanya juga meninjau pertemuan Komite Koordinasi Tinggi AS-Irak yang akan datang dan kunjungan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani ke Gedung Putih pada 15 April.

“Kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka terhadap proses Komisi Tinggi Militer, yang akan memungkinkan transisi menuju kemitraan keamanan bilateral yang tahan lama antara Irak dan Amerika Serikat dan membantu memastikan kekalahan abadi ISIS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Hussein dan diplomat tinggi Irak lainnya tiba di Washington pada Jumat di tengah pembicaraan mengenai penarikan pasukan AS dari Irak.

Baca Juga: Putin: Tak Ada Bukti Keterlibatan Ukraina pada Serangan ISIS di Moskow

3. Pembicaraan tentang penarikan pasukan AS dari Irak masih berlanjut

Dilansir Anadolu, Hussein awal bulan ini mengatakan bahwa pembicaraan antara Baghdad dan Washington mengenai penarikan pasukan AS dari Irak terus berlanjut.

Pada akhir Januari, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan bahwa AS dan Irak akan memulai pembicaraan mengenai kemungkinan diakhirinya kehadiran koalisi anti-ISIS pimpinan AS di Irak.

Sekitar 2.500 tentara AS masih berada di Irak dalam misi melatih dan membantu pasukan Irak dalam upaya mengalahkan ISIS.

Baca Juga: AS Klaim Sudah Peringatkan Rusia soal Serangan Teroris ISIS-K

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya