Aset Anak Pemimpin Myanmar Ada di Rumah Bandar Narkoba Thailand

Thailand gak menangkap anak Min Aung Hlaing

Jakarta, IDN Times - Thailand menemukan sejumlah aset milik anak dari pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, saat menggeledah apartemen di Bangkok.

Akta kepemilikan dan buku bank milik putri dan putra Min Aung Hlaing ditemukan di tempat tinggal Tun Min Latt, konglomerat Myanmar yang dituduh melakukan perdagangan narkoba dan pencucian uang, dilansir Reuters.

Pria 53 tahun itu sebelumnya telah ditangkap di Bangkok bersama tiga warga lokal lainnya pada September 2022.

1. Tut Min Latt disebut dekat dengan pemimpin junta Myanmar

Menurut sumber anonim, Tut Min Latt yang mempunyai bisnis di bidang hotel, energi dan pertambangan itu merupakan orang dekat dari Min Aung Hlaing. Ia juga dikabarkan turut menyuplai perlengkapan untuk pihak militer.

Media pemerintah Myanmar sebelumnya pernah menerbitkan foto-foto Tun Min Latt bersama pemimpin junta, di antaranya saat pameran senjata di Bangkok pada 2019.

Tun Min Latt saat ini masih dalam penahanan pra-sidangnya.

Baca Juga: RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari Krisis

2. Anak Min Aung Hlaing tidak ditahan

Dua anak Min Aung Hlaing tidak menghadapi tuntutan hukum apapun. Menurut pengakuan sumber, hal itu karena otoritas Thailand tidak menganggap mereka relevan dengan penyelidikan terhadap Tun Min Latt.

Mengutip Myanmar Now, Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap putra Min Aung, Aung Pyae Sone dan putrinya Khin Thiri Thet Mon, beserta enam bisnis mereka sebagai reaksi atas serangan militer terhadap para pengunjuk rasa.

Washington menyebut bahwa kegiatan bisnis mereka diuntungkan secara langsung berkat posisi dan pengaruh jahat sang ayah.

3. Ada indikasi keluarga Min Aung Hlaing sembunyikan aset di Thailand

Juru bicara aktivis Justice for Myanmar mengatakan, penemuan aset milik anak Min Aung Hlaing mengindikasikan bahwa keluarga pemimpin junta militer Myanmar menyembunyikan aset mereka di Thailand.

Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah Thailand untuk mengambil langkah cepat guna menghentikan hal tersebut.

"Tindakan mendesak untuk mencegah Thailand menjadi tempat berlindung bagi penjahat perang Myanmar dengan cara memblokir pemerintah junta Myanmar yang tidak sah beserta anggotanya dari mengakses bank dan properti Thailand, dan membekukan aset curian milik rakyat Myanmar,” katanya.

Baca Juga: Junta Myanmar Bunuh Lebih dari 160 Anak pada 2022

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya