Irak Hukum Gantung 3 Anggota ISIS Dalang Bom Karrada 2016

Ratusan orang tewas dalam pemboman Karrada

Jakarta, IDN Times - Irak mengeksekusi mati tiga orang yang dihukum atas kasus pemboman tahun 2016, yang melibatkan teroris ISIS. Lebih dari 300 orang tewas dalam serangan itu.

Melansir Al Jazeera, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan, hukuman gantung dilaksanakan pada Minggu (7/8/2023) malam dan Senin pagi. Namun dia tidak menyebutkan nama-nama mereka yang dieksekusi.

“Hukuman mati yang sah dijatuhkan terhadap tiga penjahat utama yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam pemboman teroris," kata perdana menteri saat bertemu dengan keluarga korban usai hukuman gantung dilaksanakan, Senin (28/8/2023).

1. Bom picu kebakaran yang memakan banyak korban jiwa

Pemboman Karrada merupakan salah satu serangan paling mematikan yang pernah terjadi di Irak. Tragedi tersebut terjadi pada 3 Juli 2016 di kawasan perbelanjaan Karrada, Baghdad. Karena menjelang hari raya Idul Fitri, banyak orang memadati kawasan tersebut untuk berbelanja.

Polisi Talib Khalil Rahi mengatakan, minibus yang ditumpangi oleh pelaku memuat bahan peledak plastik dan amonium nitrat. Saat bom mobil itu meledak, api menyebar dan menjebak orang-orang di dalam pusat perbelanjaan yang tidak memiliki pintu darurat.

Sebanyak 323 orang tewas dalam kejadian itu. Beberapa jenazah bahkan tidak dapat diidentifikasi karena luka bakar yang sangat parah.

Menteri Dalam Negeri saat itu, Mohammed Ghabban, mengundurkan diri setelah insiden tersebut.

Baca Juga: Iran dan Irak Sepakat Lucuti Senjata Separatis Kurdi 

2. Dalang utama pemboman disebut termasuk yang dieksekusi

Pada Oktober 2021, Irak mengumumkan bahwa orang di balik pemboman Karrada telah ditangkap di luar negeri. Perdana menteri saat itu, Mustafa Al Kadhimi, mengatakan bahwa Ghazwan Alzawbaee adalah pelaku utamanya.

Sumber pemerintah mengatakan, Alzawbaee adalah salah satu dari tiga orang yang dihukum gantung.

Pihak berwenang Irak juga mengumumkan bahwa mereka telah menangkap tiga anggota ISIS di Baghdad. Para tersangka tidak teridentifikasi, namun intelijen militer Irak mengatakan mereka telah mengaku sebagai anggota kelompok tersebut dan telah diserahkan ke pengadilan.

Selama beberapa tahun terakhir, pengadilan Irak telah menjatuhkan ratusan hukuman mati dan hukuman seumur hidup kepada anggota ISIS karena keterlibatan mereka dalam kelompok teroris.

Menurut laporan Amnesty International, Irak tahun lalu mengeksekusi sedikitnya 11 orang dan menjatuhkan hukuman mati kepada 41 lainnya, dikutip dari The National.

3. ISIS masih menjadi ancaman serius di Timur Tengah

ISIS menguasai wilayah yang luas di utara dan barat Baghdad pada 2014. Namun, saat pemboman Karrada terjadi, pasukan Irak telah merebut kembali sebagian besar wilayahnya dari kelompok teroris tersebut.

Pemerintah Irak menyatakan kemenangan melawan ISIS pada akhir 2017, setelah kampanye militer besar-besaran yang didukung oleh koalisi bersenjata pimpinan AS.

Namun, kelompok tersebut masih menjadi ancaman serius di Timur Tengah. Dalam laporan pada Maret, PBB memperkirakan ISIS masih memiliki 5-7 ribu anggota dan pendukung baik di Irak maupun Suriah. Sekitar setengahnya adalah pejuang.

Meski begitu, badan tersebut mengatakan bahwa anggota ISIS telah banyak disingkirkan lewat operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan di kedua negara tersebut.

Baca Juga: Irak Tawarkan Hadiah untuk Informasi Makam Korban Perang Teluk 1990  

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya