Iran Umumkan Libur Nasional 2 Hari Imbas Gelombang Panas

Suhu bisa mencapai 50 derajat celcius

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran pada Selasa (1/8/2023) mengumumkan hari libur nasional selama dua hari, mulai Rabu hingga Kamis (2-3/8/2023), imbas gelombang panas parah di negara tersebut. 

Suhu di seluruh negeri telah melonjak di atas 40 derajat celcius dan diperkirakan bakal naik lebih dari 50 derajat di beberapa kota di Iran selatan selama beberapa hari ke depan.

"Demi melindungi kesehatan warga akibat panas yang belum pernah terjadi akhir-akhir ini, usulan Kementerian Kesehatan untuk mengadakan libur pada Rabu dan Kamis di seluruh negeri diterima oleh Dewan Menteri," kata juru bicara pemerintah Iran Ali Bahadori Jahromi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AA.

1. Masyarakat diimbau berada di dalam ruangan saat siang hari

Selama dua hari libur tersebut, bank, kantor kehakiman, dan sekolah akan ditutup serta acara olahraga seperti pertandingan sepak bola telah dibatalkan.

Kementerian juga telah mendesak orang untuk tetap berada di dalam rumah antara pukul 10:00 dan 16:00, untuk menghindari risiko sengatan panas yang berlebihan.

Sementara itu, rumah sakit di Iran kini dalam siaga tinggi. Juru bicara Kementerian Kesehatan Pedram Pakain menyebut jumlah rawat inap akibat gelombang panas selama beberapa hari terakhir telah mengkhawatirkan.

Baca Juga: Iran Larang Festival Film yang Tampilkan Aktris Tanpa Hijab

2. Peringatan ancaman badai pasir

Mengutip DW, ahli meteorologi juga memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh polusi udara dan ancaman badai pasir di selatan, lantaran sebagian besar wilayah Iran ditutupi oleh gurun.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa krisis iklim, khususnya kekeringan, dapat berdampak parah pada negara tersebut.

Sementara itu, penduduk di kota Divandarreh pada Senin (31/7/2023) memprotes pemotongan air yang sering membuat mereka tidak memiliki akses ke air minum selama beberapa minggu terakhir.

3. Ribuan orang dirujuk ke rumah sakit akibat gelombang panas

Provinsi tenggara Sistan-Baluchistan termasuk yang paling parah terdampak gelombang panas. Sekitar seribu warganya mendapat perawatan di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir akibat kenaikan suhu dan badai debu, dikutip dari News 24.

Iran, dengan populasi lebih dari 85 juta, termasuk negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan suhu global.

Seperti negara-negara tetangganya, Iran telah mengalami kekeringan dan gelombang panas yang ekstrem selama bertahun-tahun, yang diperkirakan akan memburuk seiring dengan berlanjutnya perubahan iklim.

Baca Juga: Polisi Moral Iran Kembali Beroperasi Razia soal Hijab

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya