Jepang Gelar Latihan Bencana untuk Antisipasi Konflik China-Taiwan

Peningkatan aktivitas militer China membuat Jepang khawatir

Jakarta, IDN Times - Jepang melakukan latihan evakuasi tsunami di pulau paling barat Yonaguni. Pejabat mengatakan, latihan itu sekaligus membantu penduduk dalam menanggapi situasi darurat yang timbul dari setiap upaya China untuk mengambil kendali wilayah Taiwan.

"Kita tidak bisa memilih waktu kapan kita akan menghadapi bencana. Kita harus memikirkan hal terburuk yang bisa terjadi dan membuat rencana untuk itu," kata Wali Kota Yonaguni, Kenichi Itokazu, pada Minggu (12/11/2023).

1. Latihan melibatkan sekitar 200 pejabat dan anggota militer Jepang

Dilansir Reuters, sekitar 200 pejabat pulau dan anggota militer Jepang, yang dikenal sebagai Pasukan Bela Diri (SDF), ikut serta dalam latihan di Yonaguni, yang berjarak dua ribu km dari barat daya ibu kota, Tokyo.

Namun, helikopter dan kapal SDF yang telah berlayar lebih dari seribu kilometer dari pulau-pulau utama Jepang tidak dapat mengikuti latihan tersebut karena angin kencang.

Sekitar 180 warga Yonaguni datang ke sekolah menengah pertama di pulau tersebut untuk menyaksikan latihan pertama dalam 4 tahun terakhir. Pasukan yang ditempatkan di kamp-kamp tentara di Yonaguni juga menyediakan makan siang dan cuci kaki.

Baca Juga: Ngeri! Jepang Laporkan 12 Ribu Lebih Lonjakan Kasus Sifilis

2. Masyarakat Yonaguni juga perlu bersiap menghadapi ancaman konflik

Jepang termasuk negara yang rawan terhadap gempa dan tsunami. Hampir 20 ribu orang tewas saat bencana tersebut melanda pantai timur laut di pulau utama Honshu pada 2011.

Koji Sugama, pejabat Yonaguni yang bertugas, mempersiapkan 1.700 penduduk pulau itu menghadapi bencana. Dia mengatakan bahwa masyarakat juga harus bersiap menghadapi bahaya konflik.

“Hari ini kami mengadakan latihan bencana, namun juga memberi masyarakat sesuatu untuk dipikirkan yang akan berguna dalam keadaan darurat Taiwan,” kata Sugama.

3. Jepang khawatir dengan peningkatan aktivitas militer China

Yonaguni hanya berjarak 110 kilometer dari Taiwan. Pada Agustus tahun lalu, China menembakkan rudal ke perairan terdekat di pulau tersebut sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan.

China sendiri mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak segan mengerahkan kekuatan militernya untuk mengambil alih wilayah tersebut jika perlu.

Awal November, Taipei menyebut Beijing mengirim 43 pesawat militer dan tujuh kapal ke dekat wilayahnya.

Kekhawatiran atas peningkatan aktivitas militer China telah mendorong Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, untuk mengumumkan rencana melipatgandakan anggaran belanja pertahanan selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: China Minta Estonia Tidak Izinkan Taiwan Buka Kantor Diplomatik

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya