Kanada Selidiki Walmart-Hugo Boss Terkait Kerja Paksa Etnis Uighur

Perusahaan diduga melibatkan tenaga Uighur dalam beroperasi

Jakarta, IDN Times - Kanada mengumumkan penyelidikan terhadap unit Walmart Kanada dan Hugo Boss, terkait tuduhan kerja paksa Uighur dalam rantai pasokan dan operasi perusahaan mereka, pada Kamis (24/8/2023). 

Ombudsman Kanada (CORE) mengatakan, pihaknya telah menerbitkan laporan penilaian awal setelah pengaduan diajukan oleh koalisi 28 organisasi masyarakat sipil pada Juni 2022.

“Karena mediasi antara para pihak saat ini tidak bisa dilakukan, kami akan meluncurkan penyelidikan atas tuduhan yang diuraikan dalam laporan ini,” kata Sheri Meyerhoffer, Ombudsman CORE, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

1. Wallmart Kanada bantah perusahaannya terlibat dalam kerja paksa Uighur

Sementara itu, Walmart Kanada mengatakan pihaknya tidak menoleransi kerja paksa dalam bentuk apa pun terkait rantai pasokannya.

“Tidak ada satu pun entitas dalam pengaduan yang berada dalam rantai pasokan kami yang aktif dan diungkapkan,” katanya, dalam sebuah pernyataan. 

CORE juga akan menyelidiki unit perusahaan fesyen Diesel di Kanada, yang dimiliki oleh OTB Italia. Mereka sebelumnya telah meluncurkan penyelidikan serupa terhadap Nike Canada, Dynasty Gold dan Ralph Lauren.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Hebat di Kanada, KJRI Atur Proses Evakuasi WNI

2. China dituding lakukan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Muslim Uighur

Kelompok hak asasi manusia dan pemerintah Barat telah berulang kali menuding China melakukan tindakan keras terhadap Muslim Uighur, dan anggota kelompok etnis lainnya di wilayah barat Xinjiang.

Mereka mengatakan lebih dari 1 juta warga Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya di provinsi tersebut telah ditahan di kamp, dengan banyak pelanggaran dilakukan terhadap mereka, termasuk kerja paksa.

Pada 2020, Australian Strategic Policy Institute (ASPI) menerbitkan laporan yang memperkirakan bahwa lebih dari 80 ribu warga Uighur dikirim untuk bekerja di pabrik-pabrik di seluruh China

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB menyebut, perlakuan pemerintah China terhadap warga Uighur sebagai kejahatan kemanusiaan. Namun Beijing membantah tuduhan tersebut. Pihaknya menggambarkan fasilitas di Xinjiang sebagai pusat kejuruan yang dirancang untuk mengekang ekstremisme.

3. CORE awasi dugaan pelanggaran HAM di Kanada

CORE diluncurkan pada 2019 untuk memantau dan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia, terutama oleh perusahaan garmen, pertambangan, dan minyak dan gas Kanada yang beroperasi di luar negeri.

“Di depan mereka, tuduhan yang dibuat oleh para pengadu menimbulkan masalah serius mengenai kemungkinan penyalahgunaan hak yang diakui secara internasional untuk bebas dari kerja paksa,” kata Meyerhoffer dalam penilaian awalnya, dikutip dari BBC.

“Misi kami adalah menyelesaikan keluhan hak asasi manusia dengan cara yang adil dan tidak memihak guna membantu mereka yang terkena dampak dan memperkuat praktik bisnis yang bertanggung jawab dari perusahaan-perusahaan yang terlibat," tambah dia. 

Baca Juga: Nike dan Dynasty Gold Diselidiki Kanada atas Dugaan Kerja Paksa Uighur

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya