Kim Jong Un: Militer Korut Harus Siap Hadapi Provokasi dari Musuh

AS-Korsel jatuhkan sanksi terbaru terhadap Korut

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyerukan militernya untuk siap menanggapi setiap ancaman militer dari musuh. Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengunjungi Komando Angkatan Udara pada Kamis (30/11/2023) dalam rangka Hari Penerbangan pasukan tersebut.

“Dia menetapkan kebijakan operasional dan taktis yang muncul dalam menempatkan angkatan udara pada posisi tempur reguler dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berperang secara maksimal guna melawan provokasi militer dan ancaman musuh dengan segera dan kuat,” lapor media pemerintah KCNA pada Jumat (1/11/2023).

1. Ketegangan meningkat usai peluncuran satelit Korut bulan lalu

Ketegangan semenanjung Korea terjadi menyusul peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara bulan lalu. Hal ini mendorong Seoul untuk menangguhkan sebagian klausul dalam perjanjian militer antar-Korea tahun 2018.

Sebagai balasannya, Pyongyang menyatakan pihaknya tidak lagi terikat oleh perjanjian tersebut. Pihaknya juga berjanji akan mengerahkan angkatan bersenjata di sepanjang perbatasannya.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengecam keras peluncuran satelit mata-mata, karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, Pyongyang mengatakan pihaknya akan meluncurkan lebih banyak satelit lagi, dan menyebutnya sebagai bentuk hak untuk membela diri.

Korea Utara mengklaim satelit mata-mata tersebut telah mengambil foto fasilitas utama dan instalasi militer di Korea Selatan dan AS, termasuk Gedung Putih dan Pentagon. Namun Korea Utara belum merilis hasil fotonya.

Baca Juga: AS: Tindakan Korut di Perbatasan Tingkatkan Risiko Ketegangan Militer 

2. AS dan sekutu jatuhkan sanksi terhadap Korut

Pada Kamis, AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara atas peluncuran satelit tersebut. Korea Selatan juga mengumumkan sanksi terhadap 11 warga Korea Utara yang terlibat dalam pengembangan satelit dan rudal balistik.

Seorang pejabat Seoul mengatakan, Korea Selatan telah menangguhkan tur ke Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea. Menurut laporan media lokal, tentara Korea Utara di Kawasan Keamanan Bersama (JSA) di dalam DMZ mulai kembali membawa senjata setelah Korea Utara menarik diri dari perjanjian militer antar-Korea.

Tur DMZ telah dimulai kembali pekan lalu, setelah sempat dihentikan sementara. Saat itu, seorang tentara AS menyeberang ke Korea Utara tanpa izin pada Juli

3. Korut berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya

Menurut buku putih pertahanan Korea Selatan tahun 2022, angkatan udara Korea Utara memiliki total 1.570 pesawat, termasuk 810 pesawat tempur.

Buku putih tersebut menyatakan, Korea Utara berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya melalui pengembangan rudal karena terbatasnya jumlah pesawat tempur baru mereka, dilansir Yonhap.

Pada Kamis, Kim juga mengunjungi resimen divisi pertama angkatan udara bersama putrinya Ju-ae, dan menyaksikan demonstrasi penerbangan di sebuah pos pengamatan, menurut laporan KCNA.

Baca Juga: Buat Puisi yang Memuji Korut, Pria Korsel Divonis 14 Bulan Penjara 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya