Marak Kejahatan, Seoul Akan Tambah Kamera CCTV di Tempat Umum

Warga Seoul, terutama perempuan, makin merasa tidak aman

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Seoul Oh Se-hoon berjanji untuk menambah kamera pengawas di taman kota dan jalur pendakian, untuk menanggapi lonjakan kejahatan di tempat umum baru-baru ini.

Pekan lalu, seorang lelaki pengangguran memerkosa dan membunuh seorang perempuan di jalur pendakian Gunung Gwanak di selatan Seoul. Menurut pengakuan pelaku, dia memilih lokasi tersebut lantaran tidak ada kamera CCTV.

“Seoul terkenal sebagai kota di mana perempuan bisa merasa aman berjalan sendirian. Jika kejahatan tanpa pandang bulu terus berlanjut, citra Seoul tentang keamanan bisa ternoda, yang menyebabkan melemahnya daya saing nasional,” kata Oh, saat memimpin pertemuan dengan kepala kantor kelurahan dan pejabat kota untuk membahas cara meningkatkan keselamatan warga, dikutip dari Yonhap.

“Pengakuan tersangka pembunuhan di Gunung Gwanak berarti penting untuk menghilangkan titik buta kejahatan melalui pemasangan kamera CCTV dan patroli," tambahnya pada Rabu (23/8/2023).

1. Pemerintah kota akan tingkatkan jumlah CCTV dan patroli

Selain di taman dan jalur pendakian, Oh mengatakan pemerintah juga berencana memasang kamera CCTV di semua kabin kereta bawah tanah pada tahun depan.

Pemerintah kota juga akan memperluas penerapan sistem "sheriff desa aman", dari 15 kelurahan saat ini menjadi 25 kelurahan di seluruh kota.

Sheriff desa aman adalah kelompok yang terdiri dari dua orang, sebagian besar merupakan mantan polisi dan praktisi seni bela diri, yang melakukan patroli dan kegiatan pencegahan kejahatan di lingkungan mereka.

Baca Juga: Jepang dan Korsel Gelisah Korut Akan Luncurkan Satelit Mata-mata

2. Pelaku memukuli dan memerkosa korban

Kasus terbaru, polisi menuding tersangka bernama Choi Yun-jong memilih korbannya secara acak dan menunggu di bagian jalan setapak di distrik Sillim Seoul, yang tidak terpantau oleh CCTV. Dia disebut memukuli dan memperkosa korbannya.

Korban yang merupakan guru sekolah dasar berusia 30-an terluka parah dan meninggal di rumah sakit dua hari kemudian.

“Kejahatan itu direncanakan dengan cermat (dan) dia berusaha melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan secara acak di tempat umum, menyebabkan kematiannya,” kata polisi.

Korea Selatan biasanya tidak memublikasikan identitas tersangka. Namun, menurut polisi hal itu dilakukan dengan pertimbangan kepentingan publik, seperti kecemasan masyarakat atas kejahatan yang berulang.

Kasus itu juga memicu kemarahan warga terhadap seorang anggota dewan di distrik tersebut, yang tahun lalu mengumumkan melalui YouTube bahwa ia memotong anggaran keselamatan perempuan di wilayah itu. Dia kini didesak oleh warga untuk mengundurkan diri.

Mengutip CNA, Korea Selatan secara umum adalah negara yang sangat aman, dengan tingkat pembunuhan sebesar 1,3 per 100 ribu orang pada 2021. Namun negara ini telah menyaksikan serangkaian insiden kejahatan kekerasan tingkat tinggi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua penikaman massal.

3. Perempuan di Seoul makin merasa tidak aman

Akibat maraknya aksi kejahatan, banyak perempuan kini dilanda ketakutan dan tidak lagi merasa aman, bahkan saat berada di jalan-jalan kota Seoul.

“Di dunia di mana perempuan diperkosa dan dibunuh saat berjalan-jalan di siang hari bolong, dan di mana setiap hari selalu ada berita tentang kejahatan kekerasan terhadap perempuan, saya tidak tahu apa atau bagaimana kita dapat membuat keadaan menjadi lebih aman untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi, ” kata Cha Yeong-ju, warga Distrik Yongsan Seoul berusia 30 tahun, dikutip dari Hani.

“Saya rasa saya belum pernah merasa begitu terancam dalam hidup saya,” tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Oh Jin-mi, seorang warga Dongtan, Provinsi Gyeonggi, yang berusia 37 tahun.

“Saat saya berjalan-jalan dengan putri saya yang masih sekolah sepulang kerja, saya merasa kami harus pergi ke tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang. Tapi sekarang dengan orang bersenjata mengamuk di jalanan yang ramai, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi," kata dia. 

Baca Juga: BI Targetkan Penggunaan QRIS di Korsel dan China Tahun Depan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya