Meksiko Marah AS Ingin Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan 

Presiden Meksiko sebut rencana itu sebagai langkah mundur

Jakarta, IDN Times - Meksiko menolak rencana Amerika Serikat (AS) untuk membangun tembok baru di perbatasan kedua negara. Hal itu disampaikan saat para pejabat tinggi dari kedua negara bertemu di ibu kota Meksiko, untuk membahas masalah imigrasi dan keamanan.

Di tengah peningkatan jumlah warga Meksiko yang menyeberang ke AS, Washington mengatakan bakal membangun bagian tambahan tembok perbatasan di Starr County, Texas, meneruskan kebijakan pemerintahan Donald Trump.

“Kami percaya pada jembatan, bukan tembok,” kata Menteri Luar Negeri Meksiko, Alicia Barcena, dikutip Reuters.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador juga mengecam rencana pembangunan tembok itu, dengan menyebutnya sebagai langkah mundur dari AS.

1. Pembangunan tembok sumber perselisihan antara AS-Meksiko

Lopez Obrador sebelumnya memuji Presiden AS Joe Biden karena tidak membangun lebih banyak tembok perbatasan selama pemerintahannya. Tembok penghalang tersebut merupakan sumber perselisihan utama antara AS dan Meksiko pada masa kepresidenan Trump.

Pemerintah AS mengatakan, tindakan yang diambil pada Kamis ini tidak menyimpang dari penolakan Biden terhadap tembok tersebut, karena uang yang dialokasikan selama masa jabatan Trump pada 2019 harus dibelanjakan sekarang.

Barcena juga mengindikasikan dana AS belum tentu digunakan untuk pembangunan tembok baru.

“Saya memahami hal ini tidak akan dilakukan melalui tembok, melainkan melalui teknologi atau jenis instalasi lain. Saya pikir ini adalah hal yang dengan baik hati dijelaskan oleh Sekretaris Mayorkas kepada kami, karena jelas kami menyatakan keprihatinan kami," katanya.

Baca Juga: Joe Biden Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan AS-Meksiko

2. Sekitar 10 ribu migran menuju perbatasan AS-Meksiko setiap hari

Presiden Meksiko, pada Senin (2/10/2023), mengatakan bahwa sekitar 6 ribu orang memasuki Meksiko selatan setiap hari. Pekan lalu, 10 ribu migran dilaporkan mencapai perbatasan AS-Meksiko setiap harinya.

Lopez Obrador mengatakan, banyak dari para migran melakukan perjalanan melalui Amerika Tengah, yang mencakup wilayah Darien Gap yang dikelilingi hutan antara Panama dan Kolombia. Dia lantas menyalahkan sanksi ekonomi AS terhadap negara-negara seperti Kuba dan Venezuela atas situasi tersebut.

Para ahli menjelaskan, kesalahan manajemen ekonomi dan penindasan politik merupakan penyebab utama banyaknya migran yang meninggalkan negaranya, dilansir Associated Press.

3. AS-Meksiko kerja sama dalam mengatasi penyebaran fentanyl

Selama pertemuannya dengan Lopez Obrador pada Kamis, Menlu AS Antony Blinken yakin bahwa Meksiko akan membantu AS mengatasi opioid fentanyl, yang diproduksi secara ilegal dan merupakan penyebab utama overdosis menurut otoritas kesehatan AS.

Blinken juga mengucapkan terima kasih atas upaya Meksiko dalam membantu ekstradisi Ovidio Guzman pada 15 September. Ovidio adalah putra gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman yang dipenjara.

Para pejabat AS menuding Ovidio dan beberapa saudara laki-lakinya sebagai penyelundup utama fentanyl ke AS. Namun, spanduk pinggir jalan yang muncul pada pekan ini menyatakan bahwa Guzman bersaudara telah melarang produksi dan penjualan fentanyl di markas mereka, negara bagian Sinaloa di utara.

Siapa yang paling bertanggung jawab atas masalah fentanyl ini masih diperdebatkan. Namun, Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez mengatakan, negara itu tidak memproduksi fentanyl, dan hanya berfungsi sebagai titik transit obat tersebut menuju utara.

Meski begitu, Barcena mengatakan laboratorium fentanyl rahasia telah bermunculan di Meksiko, dan kini sedang dibasmi.

Baca Juga: Atap Gereja di Meksiko Roboh, 9 Orang Tewas dan 50 Luka-luka

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya