Joe Biden Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan AS-Meksiko

Kebijakan Biden tidak sesuai janji kampanye

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, membela keputusan pemerintnahnya untuk melanjutkan pembangunan tembok perbatasan di negara bagian Texas pada Kamis (5/10/2023). Pembangunan ini bertentangan dengan janji pemilu Biden yang menentang tembok di perbatasan.

AS akan membangun tembok sekitar 32 kilometer di Starr County di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Tembok tersebut dibangun untuk membantu menghalau tingginya migrasi ilegal.

1. Dana pembangunan tembok telah dialokasikan

Joe Biden Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan AS-MeksikoIlustrasi tembok perbatasan. (Unsplash.com/Greg Bulla)

Dilansir BBC, Biden mengatakan bahwa dia tidak dapat menghentikan pembangunan tembok, karena dananya telah dialokasikan. Namun, dia menyampaikan tembok itu tidak dapat mengatasi masalah.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) juga membela langkah terbaru tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan dana yang telah dialokasikan untuk penghalang perbatasan.

“Kongres mengalokasikan dana tahun fiskal 2019 untuk pembangunan penghalang perbatasan di Lembah Rio Grande, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) diharuskan menggunakan dana tersebut untuk tujuan yang sesuai,” kata badan itu.

Pernyataan Biden sangat kontras dengan pemberitahuan dari Catatan Federal AS, yang mengatakan mengatakan bahwa pembangunan tembok diperlukan.

"Saat ini ada kebutuhan mendesak untuk membangun penghalang fisik dan jalan di sekitar perbatasan AS untuk mencegah masuknya orang-orang yang melanggar hukum ke AS di wilayah proyek," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri, Alejandro Mayorkas.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengkritik, dengan mengatakan bahwa tembok itu bertentangan dengan apa yang sebelumnya disampaikan Biden.

“Saya memahami ada tekanan kuat dari kelompok politik sayap kanan ekstrem di AS,” ujarnya.

Baca Juga: Atap Gereja di Meksiko Roboh, 9 Orang Tewas dan 50 Luka-luka

2. Pembangunan akan mengabaikan sejumlah undang-undang

Joe Biden Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan AS-MeksikoIlustrasi tembok perbatasan. (Unsplash.com/Barbara Zandoval)

Pembangunan dikritik karena mengabaikan lusinan undang-undang federal, termasuk Undang-Undang Udara Bersih dan Undang-Undang Air Minum yang Aman. Hal itu membuat marah para pemerhati lingkungan, yang mengatakan bahwa bangunan akan merusak habitat tumbuhan dan hewan yang terancam punah.

“Sungguh menyedihkan melihat Presiden Biden mengambil tindakan seperti ini, mengesampingkan undang-undang lingkungan hidup yang menjadi dasar negara kita dan membangun tembok perbatasan yang tidak efektif untuk membunuh satwa liar,” kata Laiken Jordahl, aktivis konservasi di Pusat Keanekaragaman Hayati.

Dilansir Associated Press, ini bukan pertama kalinya tembok perbatasan dibangun di bawah pemerintahan Biden. Sebelumnya juga telah dikerjakan sekitar 20 kilometer di Lembah Rio Grande. Ada juga proyek skala kecil lainnya untuk mengisi celah yang masih terbuka dari kegiatan konstruksi sebelumnya di tembok perbatasan.

Namun, tembok perbatasan identik dengan kebijakan imigrasi saat pemerintahan Donald Trump. Dia mengatakan ingin membangun tembok dan meminta Meksiko membayarnya, kemudian mengumumkan keadaan darurat nasional untuk mendanai pembangunan.

Keputusan Biden melanjutkan pembangunan dianggap menyetujui kebijakan Trump, yang saat ini merupakan kandidat terdepan dalam pencalonan presiden dari Partai Republik untuk pemilu tahun depan.

“Seperti yang sering saya katakan, selama ribuan tahun, hanya ada dua benda yang terus berfungsi, roda dan tembok! Akankah Joe Biden meminta maaf kepada saya dan Amerika karena membutuhkan waktu begitu lama untuk mengambil tindakan. Saya akan menunggu permintaan maafnya!” Kata Trump di platform media sosialnya.

3. AS sedang menghadapi tingginya jumlah kedatangan ilegal

Joe Biden Teruskan Pembangunan Tembok Perbatasan AS-MeksikoBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Keputusan pembangunan diambil ketika jumlah penyeberangan perbatasan ilegal sedang meningkat dan menjadi masalah bagi pemerintahan Biden. Beberapa kota di AS telah mengeluhkan tekanan dari tingginya kedatangan ilegal tersebut.

Sepanjang tahun ini, ada lebih dari 245 ribu penyeberangan telah dilakukan di wilayah Lembah Rio Grande.

Patroli Perbatasan AS menangkap 181.059 orang di sepanjang perbatasan selatan pada Agustus, meningkat dibandingkan dengan 132.648 pada Juli.

Meksiko telah melaporkan bahwa pekan lalu ada 10 ribu orang tiba di perbatasan setiap hari.

Wali Kota New York, Eric Adams, memperkirakan biaya perumahan bagi lebih dari 100 ribu pendatang baru sejak tahun lalu dapat meningkat menjadi 12 miliar dolar AS (Rp187,6 triliun) selama 3 tahun ke depan. Adams pun telah melakukan perjalanan ke Meksiko, Kolombia, dan Ekuador untuk mencegah migran berangkat.

“Kami sudah memenuhi kapasitasnya,” katanya.

Baca Juga: Truk Barang yang Ditumpangi Migran Terbalik di Meksiko, 10 Orang Tewas

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya