Niat Prank Bunuh Diri, Bocah 13 Tahun di India Tewas Tergantung

Ibunya yang buta berusaha menyelamatkannya, namun gagal

[Peringatan: Artikel ini mengandung konten bunuh diri. Jika kamu dalam kondisi depresi atau memiliki kecenderungan bunuh diri, segera menghubungi layanan kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Love Inside Suicide Awareness dengan nomor +628113855472, Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567, SMS 081281562620, dan alamat email kontak@kemkes.go.id]

Jakarta, IDN Times - Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di India tewas saat melakukan prank bunuh diri di depan adik-adiknya. Menurut keterangan polisi pada Selasa (19/9/2023), korban terpeleset dan membuat dirinya terjerat dengan tali di lehernya.

Ibunya yang buta berusaha untuk menyelamatkannya, namun gagal. Adapun insiden itu terjadi pada Minggu (17/9/2023) di kediaman korban di kota Jalaun di negara bagian Uttar Pradesh.

1. Jas terjatuh dari bangku tempatnya berdiri

Polisi setempat, Mohammad Arif, menjelaskan bahwa peristiwa tragis itu bermula saat korban yang bernama Jayesh, atau biasa dipanggil Jas, sedang bermain bersama ketiga adiknya, Yash, Mehak, dan Astha, di rumah mereka di Kanshi Ram Colony.

Ibunya, Sangita, saat itu sedang tidur siang di kamar, sementara ayahnya, Khem Chandra, bekerja di pasar gandum setempat.

Di tengah permainan, Jas mencoba berpura-pura bunuh diri dengan memasang jerat tali di lehernya. Tali itu sendiri diikatkan ke jeruji jendela. Naas, bangku tempat anak itu berdiri secara tidak sengaja terdorong hingga membuatnya jatuh. Akibatnya, tali yang melingkar di leher Jas mengencang hingga membuatnya meninggal, dilansir NDTV.

Baca Juga: India-Kanada Panas, Saling Usir Diplomat 

2. Sangita yang buta berupaya menyelamatkan putranya, namun gagal

Ketiga adiknya sempat mengira Jas berpura-pura mati. Namun ketika mereka melihat darah mengucur dari mulut dan hidungnya serta tubuhnya yang tak bergerak, barulah mereka menyadari kondisi bahaya yang mengancam kakak laki-laki mereka.

Anak-anak tersebut pun berteriak hingga membuat Sangita terbangun. Perempuan itu bergegas mencari pisau atau sabit untuk memotong tali tersebut, tetapi ia tidak dapat menemukannya karena keterbatasan penglihatannya.

Butuh waktu beberapa saat bagi Sangita untuk memberi tahu tetangganya. Jas kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat, di mana dia kemudian dinyatakan telah meninggal dunia. 

"Seandainya Tuhan tidak menghilangkan pandangan saya, saya akan menyelamatkan anak saya. Dia meninggal di depan saya dan saya tidak dapat berbuat apa-apa," kata Sangita.

"Jas sering bermain dengan saudara-saudaranya, tapi saya tidak pernah menyangka dia akan memainkan permainan fatal kali ini," ujar Khem Chandra dengan sedih, dikutip dari India Times.

3. Korban biasa membantu pekerjaan ibunya di rumah

Arif mengatakan bahwa Jas, yang merupakan anak tertua, kerap membantu orangtuanya di rumah sepulang sekolah.

“Ketika ayahnya sedang pergi bekerja, Jas biasanya melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga setelah kembali dari sekolah karena ibunya tidak dapat melihat,” kata polisi tersebut.

Ia menambahkan bahwa jenazah anak itu sempat dilakukan otopsi dan kini sudah diserahkan kembali kepada orang tuanya.

Baca Juga: Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-Aqsa

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya