Presiden Korsel Temui Pemimpin Pemogokan Dokter Junior

Keduanya berdiskusi soal masalah yang dihadapi sistem medis

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan pemimpin pemogokan dokter junior pada Kamis (4/4/2024). Dia mengatakan bahwa pemerintah terbuka untuk membicarakan rencana penambahan kuota mahasiswa kedokteran.

Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak lebih dari 90 persen dari 13 ribu dokter magang di negara itu mengundurkan diri pada Februari, sehingga menyebabkan gangguan pada operasional rumah sakit. Namun, belum ada laporan mengenai terobosan dari pertemuan tersebut.

Yoon, dalam pidatonya pada Senin (1/4/2024), membela rencananya untuk menambah 2 ribu mahasiswa kedokteran lagi setiap tahunnya, dari kuota saat ini yaitu 3.058 orang. Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah bersedia untuk melakukan pembicaraan jika para dokter dapat memberikan alasan logis terkait permintaan mereka soal pengurangan kuota.

1. Pertemuan tidak akan mengubah prinsip dokter junior

Dalam pertemuan selama lebih dari dua jam di kantor kepresidenan, Yoon mendengarkan pandangan Park Dan, ketua komite darurat Asosiasi Residen Magang Korea (KIRA), mengenai masalah yang dihadapi sistem medis Korea Selatan saat ini. Keduanya juga bertukar pendapat tentang cara meningkatkan kondisi kerja bagi dokter magang dan residen.

Yoon mengatakan kepada Park bahwa dia akan menghormati pandangan para dokter magang mengenai rencana penambahan mahasiswa. Namun, dia mengklarifikasi bahwa hal ini tidak berarti pemerintah bersedia menurunkan besaran kuota tersebut.

Park menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan pembicaraan dengan Yoon dibuat setelah diskusi menyeluruh dengan delegasi KIRA. Sebelumnya, muncul rumor bahwa pertemuan itu dilakukan Park tanpa memperhatikan pendapat anggota lainnya.

Ketua KIRA itu juga menegaskan, perundingan tersebut tidak akan mengubah sikap mereka terhadap rencana penerimaan lebih banyak mahasiswa kedokteran.

“Tidak ada perubahan prinsip dalam sikap dan tuntutan (kepada pemerintah) KIRA yang dirilis pada 20 Februari,” katanya, dikutip The Korea Herald.

Beberapa tuntuntan yang diminta para dokter pada Februari termasuk pembatalan rencana penambahan 2 ribu mahasiswa kedokteran, perlindungan terhadap dokter dari kecelakaan medis dengan menetapkan kerangka hukum, dan perbaikan kondisi kerja bagi para dokter magang.

Baca Juga: Anak-anak Korut Terancam Hukuman Mati karena Sebarkan K-drama  

2. Kalangan medis menyambut baik pertemuan

Pada Kamis sore, KIRA menyoroti pentingnya dialog tersebut dengan mengatakan, itu adalah kesempatan untuk menyampaikan pendapat dokter junior kepada pemimpin negara secara langsung.

“(Kami) tidak akan melakukan negosiasi atas (tuntutan) yang tidak mencerminkan suara dokter magang. Keputusan akhir (persyaratan kami) akan diselesaikan melalui pemungutan suara,” kata KIRA.

“Jika tuntutan (kami) tidak diterima (oleh Yoon), kami akan kembali seperti yang kami lakukan saat ini. Perubahan tidak akan langsung terjadi saat ini," sambungnya. 

Kalangan medis juga menyambut hangat pembicaraan Yoon dan Park, dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut mempertemukan pemerintah dan dokter.

3. Mayoritas warga Korsel dukung rencana Yoon

Yoon mengatakan, angka penambahan mahasiswa kedokteran setiap tahunnya adalah jumlah minimum yang diperlukan, mengingat Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan populasi penuaan tercepat di dunia. Belum lagi rasio dokter terhadap pasiennya termasuk yang terendah di antara negara-negara maju lainnya.

Survei publik menunjukkan bahwa mayoritas warga Korea Selatan juga mendukung rencana Yoon.

Namun, banyak dokter berpendapat bahwa universitas tidak mampu menangani peningkatan jumlah mahasiswa yang begitu mendadak, sehingga pada akhirnya akan menurunkan kualitas layanan medis di negara tersebut.

Sementara itu, para kritikus mengatakan bahwa dokter, salah satu profesi dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan, khawatir pendapatan mereka akan menurun di masa depan akibat semakin tingginya persaingan tenaga medis.

Baca Juga: Polisi Korsel Temukan Puluhan Kamera Pengintai di TPS Jelang Pemilu

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya