Ratusan Ribu Warga Jerman Protes terhadap Kelompok Sayap Kanan

Demonstrasi didukung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz

Jakarta, IDN Times - Sekitar 150 ribu orang menghadiri unjuk rasa ibu kota Jerman pada Sabtu (3/2/2024) untuk menentang partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD). Demonstrasi tersebut telah berlangsung di seluruh negeri selama beberapa pekan terakhir.

Dengan slogan "Kami adalah Firewall", massa berkumpul di gedung parlemen Reichstag di Berlin untuk memprotes ekstremisme sayap kanan dan menunjukkan dukungan terhadap demokrasi.

“AfD sudah sangat terbuka mengenai eksklusi. Saya pikir ada baiknya masyarakat di sini menunjukkan bahwa mereka menentang eksklusi,” kata seorang pria yang ikut serta dalam aksi protes tersebut kepada DW.

"Kita bisa melihat di Polandia atau Hungaria, betapa cepatnya demokrasi dibubarkan dan badan-badan konstitusional dibatasi. Saya pikir hal itu juga bisa terjadi pada kita," kata pengunjuk rasa lainnya.

Selain di Berlin, protes serupa juga dilakukan di kota-kota lainnya di Jerman, seperti Mainz, Dresden dan Hanover.

1. Kanselir Jerman dukung protes tersebut

Beberapa politisi juga menghadiri demonstrasi di Berlin, termasuk Saskia Esken, pemimpin Partai Sosial Demokrat (SPD) pimpinan Kanselir Olaf Scholz, dan Menteri Kesehatan Karl Lauterbach, dari partai yang sama.

Dalam unggahan di media sosial X, Scholz juga menyuarakan dukungannya terhadap protes itu, dengan menyebutnya sebagai sinyal kuat bagi demokrasi dan konstitusi.

“Baik di Eisenach, Homburg atau Berlin, di kota-kota kecil dan besar di seluruh negeri, banyak warga berkumpul untuk berdemonstrasi menentang sikap melupakan, melawan kebencian dan ujaran kebencian,” kata Scholz.

Baca Juga: Demo di Jerman, Prancis, Swiss Tuntut Gencatan Senjata Gaza

2. Partai utama khawatir AfD akan memenangi pemilu di Jerman timur

Keberhasilan AfD telah memicu kekhawatiran di kalangan partai-partai utama Jerman. Mereka khawatir partai ini akan memenangi tiga pemilu negara bagian di Jerman timur pada September, meskipun jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan sedikit penurunan dukungan terhadap AfD.

Awal pekan ini, jajak pendapat Forsa menunjukkan bahwa dukungan terhadap AfD turun di bawah 20 persen untuk pertama kalinya sejak Juli, dengan para pemilih menyebut demonstrasi nasional melawan kelompok sayap kanan sebagai isu yang paling penting.

Menurut jajak pendapat tersebut, AfD tetap berada di posisi kedua di belakang oposisi utama, konservatif, dengan perolehan 32 persen. Sementara Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz berada di posisi ketiga dengan perolehan 15 persen.

3. AfD disebut janjikan deportasi warga negara asing

Gelombang protes terjadi menyusul laporan bulan lalu, yang mengatakan bahwa dua anggota senior AfD menghadiri pertemuan untuk membahas rencana deportasi massal warga negara asing. Namun, AfD membantah bahwa usulan tersebut mewakili kebijakan partai.

Salah seorang pemimpin AfD, Tino Chrupalla, mengatakan meskipun aksi turun ke jalan bersama pemerintah adalah hal yang sah, namun para pengunjuk rasa tidak boleh membiarkan diri mereka digunakan untuk mengalihkan perhatian pihak-pihak tertentu dari berbagai masalah aktual di negara tersebut.

Chrupalla juga menegaskan, Jerman merangkul warga-warganya yang berlatar belakang migran, dan partainya tidak berencana mengusir mereka.

Baca Juga: Usai Prancis-Belgia, Kini Petani Swiss yang Protes Kebijakan Uni Eropa

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya