Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Finlandia Lulu Ranne, pada Rabu (23/10/2024), memperingatkan ancaman sabotase Rusia di negaranya. Ia mengatakan beberapa rencana sabotase sudah disiapkan Rusia untuk merusak stabilitas negaranya.
Hubungan Rusia-Finlandia terus memanas setelah resmi menjadi bagian dari aliansi militer NATO. Helsinki bahkan sudah menyetujui pendirian Kantor Pusat NATO Multi Corps Land Component Command (MCLCC) yang hanya berjarak 200 km dari perbatasan Rusia.
Ranne mengatakan, sudah ada berbagai aksi sabotase dan percobaan pengrusakan fasilitas yang diduga direncanakan oleh Rusia. Ia menyebut ada laporan percobaan serangan siber dan terlihatnya drone di sekitar infastruktur penting di Finlandia.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari intelijen sipil dan militer, kami sudah melihat adanya indikasi jelas bahwa aksi ini berasal dari Rusia. Terdapat bukti bahwa Rusia telah mengintervensi GPS di Finlandia untuk mengganggu lalu lintas maritim dan udara di Laut Baltik," terangnya, dikutip Reuters.
Ia menambahkan, Rusia adalah aktor utama yang berusaha keras dalam memperluas operasi sabotasenya di Finlandia dan sejumlah negara Uni Eropa (UE) dan NATO.
Badan Intelijen Finlandia (SUPO) mengungkapkan, salah satu aksi mencurigakan dapat ditandai oleh vandalisme. Aksi itu menjadi bukti adanya permulaan percobaan sabotase dan warga harus meningkatkan kewaspadaan.
Badan Penjaga Perbatasan Finlandia resmi menutup dua pintu perbatasan Parikkala dan Lieksa secara permanen. Pintu di perbatasan Finlandia-Rusia tersebut sudah ditutup sementara pada 2021 dan 2022 usai pembatasan ekspor kayu ke Rusia.
Wakil Komandan Penjaga Perbatasan di Karelia Utara, Samuli Murtonen mengungkapkan bahwa penutupan perbatasan ini tidak akan mengganggu warga lokal dan tidak akan mengubah situasi saat ini.
Melansir dari Ukrainska Pravda, sejumlah petugas sudah menyingkirkan tanda dan rambu lalu lintas di sekitar pintu perbatasan. Penutupan ini sudah disetujui oleh pemerintah Finlandia dan Rusia pada Oktober 2023.
Presiden Finlandia, Alexander Stubb, menyatakan pentingnya memperbaiki jalan, jalur kereta api, dan memperbanyak lalu lintas udara menuju ke Finlandia Utara. Ia menyebut perbaikan ini penting bagi keamanan Finlandia dari ancaman Rusia.
"Dalam kebijakan keamanan saat ini, kami tidak dapat menunda lagi. Tentu saja, saya paham bahwa proyek infrastruktur memang terkadang berjalan lamban, tapi saya percaya bahwa kesempatan lebih akan terbuka lebar pada beberapa tahun ke depan," tuturnya, dilansir YLE.
Pekan lalu, Stubb juga sudah membicarakan masalah keamanan dengan Perdana Menteri Norwegia, Jonash Gahr Store. Ia mengatakan Finlandia dan Norwegua setuju untuk memperbaiki jalur kereta api dan jalan lintas perbatasan untuk kepentingan militer.