Gabon Janjikan Proses Transisi Demokrasi Selama 2 Tahun

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Gabon Raymond Ndong Sima, pada Minggu (10/9/2023), mengatakan bahwa proses transisi militer ke sipil akan berlangsung selama 2 tahun. Ia pun berjanji akan menyelenggarakan pemerintahan yang dipilih secara demokratik oleh rakyat Gabon.
Berbeda dengan situasi negara-negara Afrika Barat usai kudeta militer, Gabon terpantau berlangsung damai. Pemimpin militer di negara Afrika Tengah itu justru membebaskan tahanan politik selama masa pemerintahan mantan Presiden Ali Bongo Ondimba dalam 14 tahun terakhir.
1. Ndong Sima sebut 2 tahun transisi sudah sangat tepat
Ndong Sima mengatakan bahwa proses transisi pemerintahan dari militer ke sipil selama 2 tahun atau 24 bulan sangat tepat.
"Ini adalah ide yang bagus untuk memulai dengan sebuah objektif yang berasalan dan kami berharap untuk melihat proses ini selesai dalam 24 bulan. Setelah itu, kami akan memulai kembali proses pemilu," tutur Ndong Sima, dilansir Africa News.
Namun, pejabat berusia 68 tahun itu menambahkan bahwa proses transisi itu dapat selesai lebih lama atau mungkin lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Dalam piagam transisi yang disetujui militer melarang pejabat sementara, termasuk Ndong Sima, untuk ikut dalam pemilu mendatang. Namun, piagam tersebut tidak menyebutkan secara jelas larangan kepada Presiden Jenderal Oligui Nguema mencalonkan sebagai presiden.