Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas di negara bagian Rajasthan pekan ini, ketika gelombang panas melanda sebagian besar wilayah India utara.
Pihak berwenang belum memastikan penyebab kematian mereka. Namun, mereka diduga meninggal akibat jatuh sakit dengan gejala-gejala yang mirip dengan sengatan panas.
Pada Kamis (23/5/2024), suhu melonjak hingga 45 derajat Celcius di sebagian besar wilayah Rajashtan. Di kota Barmer, suhu bahkan mencapai 48,8 derajat Celsius. Departemen cuaca India mengatakan bahwa gelombang panas kemungkinan akan berlanjut hingga pekan depan.
Beberapa daerah menghadapi kekurangan air dan listrik akibat lonjakan konsumsi listrik.
Kirori Lal Meena, Menteri Penanggulangan dan Bantuan Bencana Rajasthan, mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan paket bantuan kepada warga yang terdampak. Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati selama cuaca panas.
Sementara itu, Delhi mengalami musim panas yang parah, dengan suhu berkisar antara 45-46 derajat Celsius sepanjang minggu ini. Pada Rabu (22/5/2024), permintaan listrik di kota tersebut mencapai 8 ribu MW, tertinggi dalam sejarah ibu kota India.
Rumah sakit di Delhi telah menyiapkan fasilitas khusus untuk merawat pasien yang jatuh sakit akibat serangan panas. Di kebun binatang, para petugas mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan ekstra untuk menjaga kenyamanan hewan-hewan tersebut, termasuk dengan menyemprot mereka dengan air.
Rohit Nair, yang bekerja di bidang periklanan di Delhi, mengatakan bahwa panas kali ini tidak tertahankan.
“Saya merasa lelah sepanjang hari. Delhi sangat panas tahun ini. Tidak mungkin duduk tanpa AC menyala,” ujarnya, dikutip BBC.
Dilansir NDTV, Departemen Meteorologi India pada Kamis mengeluarkan peringatan 'merah' untuk wilayah Rajasthan, Punjab, Haryana, Chandigarh, Delhi, dan Uttar Pradesh. Mereka mengimbau masyarakat yang rentan, seperti lansia dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang melemah, agar sangat berhati-hati.
"Kemungkinan besar terjadinya penyakit akibat panas dan sengatan panas sangat tinggi di semua usia," kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.