AS Tuduh Pemerintah India Berencana Membunuh Aktivis Sikh di New York

AS dakwa pelaku yang merencanakan pembunuhan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mendakwa pria India atas dugaan rencana pembunuhan yang gagal terhadap seorang tokoh separatis Sikh yang tinggal di New York pada Rabu (29/11/2023). Terdakwa ditangkap di Ceko pada Juni dan sedang menghadapi proses ekstradisi ke AS.

India telah lama mengecam kehadiran kelompok separatis Sikh di luar India, baik di Kanada maupun AS. Kelompok separatis itu berupaya untuk mendirikan negara terpisah bagi umat Sikh, agama minoritas yang berjumlah sekitar 2 persen dari populasi India.

1. Terdakwa menyewa pembunuh

AS Tuduh Pemerintah India Berencana Membunuh Aktivis Sikh di New YorkIlustrasi pembunuhan. (Unsplash com/Maxim Hopman)

Dilansir DW, Washington mengatakan rencana pembunuhan ini diarahkan oleh pejabat pemerintah India, yang bekerja sama dengan Nikhil Gupta.

Gupta sendiri didakwa oleh AS dan pihak lain yang berbasis di seluruh dunia.

Jaksa menuduh Gupta menghubungi seseorang yang dia yakini sebagai rekan kriminal untuk membantu menyewa pembunuh bayaran. Namun, orang yang dia hubungi adalah agen Badan Pengawasan Narkoba yang sedang menyamar.

Gupta kemudian diperkenalkan dengan petugas penegak hukum yang menyamar dan menawarkan jasanya senilai 100 ribu dolar AS (Rp1,5 miliar). Dia melakukan pembayaran di muka sebesar 15 ribu dolar AS (Rp231,8 juta).

Damian Williams, jaksa federal di Manhattan, mengatakan pejabat India yang terkait dengan plot tersebut mempunyai tanggung jawab dalam bidang keamanan dan intelijen.

“Terdakwa berkonspirasi dari India untuk membunuh, di sini, di New York City, seorang warga negara AS asal India yang secara terbuka menganjurkan pembentukan negara berdaulat bagi Sikh,” kata Williams.

Baca Juga: Malaysia Berikan Bebas Visa bagi Warga China dan India

2. Target dalam rencana pembunuhan

AS Tuduh Pemerintah India Berencana Membunuh Aktivis Sikh di New YorkIlustrasi korban pembunuhan. (Unsplash.com/Andrey Zvyagintsev)

Dilansir BBC, jaksa tidak menyampaikan siapa target dalam rencana pembunuhan tersebut. Tapi ada laporan bahwa targetnya adalah Gurpatwant Singh Pannun, aktivis Sikh berkewarganegaraan ganda AS-Kanada yang berbasis di AS.

Pannun merupakan rekan dari Hardeep Singh Nijjar, pemimpin gerakan kemerdekaan Sikh yang dibunuh oleh pria bersenjata bertopeng di Kanada pada Juni. Tidak lama setelah pembunuhan Nijjar, Gupta diduga menerima video dari pejabat India yang menunjukkan tubuh Nijjar yang berlumuran darah berada di dalam kendaraannya.

Surat dakwaan mengatakan, pejabat India kemudian mengirimkan alamat target kepada Gupta.

Kasus ini membuat Gupta didakwa melakukan pembunuhan untuk disewa dan konspirasi. Kedua dakwaan itu masing-masing terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

3. India telah meluncurkan penyelidikan

AS Tuduh Pemerintah India Berencana Membunuh Aktivis Sikh di New YorkBendera India. (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

Kabar rencana pembunuhan muncul setelah Kanada mengaku memiliki bukti kredibel yang mengaitkan pembunuhan Nijjar dengan pemerintah India. Tuduhan itu telah memicu pertikaian diplomatik antara kedua negara, dan India menyangkal keterlibatannya.

Gedung Putih telah menyampaikan dugaan rencana pembunuhan tersebut kepada India pada tingkat paling senior, dan para pejabat di sana menanggapinya dengan terkejut dan prihatin.

Juru bicara pemerintah India mengatakan, AS telah berbagi beberapa masukan berkaitan dengan hubungan antara penjahat terorganisir, pelaku penembakan, teroris dan lainnya.

“Kami juga mengindikasikan bahwa India menanggapi masukan tersebut dengan serius karena berdampak pada kepentingan keamanan nasional kami,” kata pernyataan tersebut, seraya mengatakan India telah membentuk komite penyelidikan tingkat tinggi pada 18 November untuk menyelidiki semua aspek yang relevan dari kasus tersebut.

Baca Juga: Marah Tak Dibawa ke Dubai, Perempuan India Tonjok Suami hingga Tewas

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya