Australia Duga 4 Kru Helikopter yang Jatuh di Laut telah Tewas

Helikopter jatuh ke laut saat sedang latihan

Jakarta, IDN Times - Australia mengatakan, pada Senin (31/7/2023), bahwa kemungkinan awak helikopter militer yang jatuh ke laut pada 28 Juli tidak selamat. Kecelakaan helikopter itu terjadi saat latihan malam dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain di dekat Kepulauan Whitsunday.

Anggota kru yang mengalami kecelakaan adalah Kapten Daniel Lyon, Letnan Maxwell Nugent, Bintara Kelas Dua Joseph Laycock, dan Kopral Alexander Naggs.

Akibat kecelakaan itu, militer akan berhenti menerbangkan helikopter MRH-90 Taipan yang dibuat oleh Airbus Prancis sambil menunggu penyelidikan. Militer telah berencana untuk berhenti mengoperasikan helikopter tersebut pada Desember tahun depan dan menggantinya dengan 40 Black Hawk buatan AS.

1. Sedang mencari mayat para tentara

Australia Duga 4 Kru Helikopter yang Jatuh di Laut telah TewasIlustrasi helikopter militer. (Unsplash.com/paul jespers)

Dilansir DW, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan, pada awalnya pemerintah berharap dapat menemukan empat korban dalam keadaan hidup.

"Ada dampak bencana, dan itu merupakan bagian dari mengapa kami sekarang mengalihkan ini dari kegiatan pencarian dan penyelamatan, ke salah satu pemulihan," kata Marles.

"Kehilangan keempat pria ini sama pentingnya dan bermakna dengan kehilangan siapa pun yang mengenakan seragam negara kita," katanya.

Kepala Angkatan Pertahanan Angus Campbell mengatakan, pihak berwenang akan mengerahkan segala upaya untuk menemukan jenazah dan puing-puing kecelakaan.

"Kami akan membawa pulang teman-teman kami ke keluarga mereka dan ke resimen mereka," katanya, menambahkan bahwa upaya pencarian mengalami hambatan akibat kondisi cuaca. 

Baca Juga: Helikopter Militer Australia Jatuh di Queensland, 4 Awak Hilang

2. Sebagian besar puing-puing helikopter masih berada di dasar laut

Australia Duga 4 Kru Helikopter yang Jatuh di Laut telah TewasIlustrasi helikopter militer. (Unsplash.com/Daniel Klein)

Marles sempat mengatakan bahwa helikopter itu "dibuang", mengacu pada pendaratan darurat. Namun, pada Senin dia mengaku tidak mengesampingkan ada kesalahan pilot atau disorientasi dalam kegelapan yang menyebabkan kecelakaan di air. 

“Ada dampak bencana pada helikopter saat menabrak air. Kami akan bergerak melalui proses menempatkan Black Hawk ke dalam layanan secepat kami bisa dan kami tidak akan menerbangkan MRH90 sampai kami memahami apa yang telah terjadi," kata Marles, dilansir Associated Press. 

Helikopter yang jatuh itu telah mengambil bagian dalam Talisman Sabre, latihan militer AS-Australia dua tahunan yang sebagian besar berbasis di Queensland. Latihan tahun ini melibatkan 13 negara dan lebih dari 30 ribu personel militer.

Campbell mengatakan, meski ada kecelakaan latihan itu tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan menjelang operasi pemulihan. Campbell juga menyampaikan terima kasih kepada AS dan Kanada yang ikut membantu pencarian dan pemulihan.

Bagian dari badan pesawat telah diambil, tapi sebagian besar helikopter tetap berada di dasar laut. Operasi penyelaman sulit dilakukan karena kedalaman dan puing-puing terletak di jalur arus yang kuat dan gerakan pasang surut.

Insiden itu merupakan kecelakaan kedua yang melibatkan Taipan Australia pada tahun ini. Pada Maret, helikopter jenis itu jatuh di laut lepas pantai negara bagian New South Wales dekat pangkalan angkatan laut di Jervis Bay selama latihan kontraterorisme. Sekitar 10 orang yang berada di dalam helikopter berhasil diselamatkan.

3. Penggunaan Taipan akan dipertimbangkan ulang

Australia Duga 4 Kru Helikopter yang Jatuh di Laut telah TewasIlustrasi helikopter militer. (Unsplash.com/Curioso Photography)

Panglima militer Australia, Simon Stuart, mengatakan bahwa 45 armada helikopter MRH-90 Taipan milik Australia akan berhenti beroperasi sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Imbas kecelakaan, rencana untuk berhenti menggunakan Taipan sampai Desember 2024 akan dipertimbangan ulang.

"Apa yang terjadi antara sekarang dan nanti, dari apa yang kita pelajari dari kejadian ini, (belum) ditentukan," katanya.

Pensiunan militer Fergus McLachlan, yang terlibat dalam mengintegrasikan Taipan ke dalam tentara Australia ketika tiba pada 2007 dan bertanggung jawab untuk membuat mereka layak terbang, mengatakan Taipan tidak memiliki catatan yang terbukti lebih baik dari Black Hawk rancangan Lockheed Martin.

Helikopter Taipan yang menua telah berulang kali dikandangkan di masa lalu, dengan para pejabat mengeluh kesulitan perawatan dan suku cadang tidak tersedia.

Baca Juga: Australia Denda Meta Rp204 Miliar karena Mencuri Data Pribadi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya