Eks Menteri Mozambik Diekstradisi ke AS untuk Diadili Kasus Korupsi

Agar terdakwa tidak mendapat impunitas di negaranya

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Keuangan Mozambik Manuel Chang diesktrasidisi ke Amerika Serikat (AS) dari Afrika Selatan pada Rabu (12/7/2023). Chang telah ditahan di Afrika Selatan sejak 2018 setelah ditangkap atas surat perintah AS. 

Chang, yang menjabat sebagai menteri keuangan Mozambik untuk periode 2005-2015, dituduh terlibat penipuan dan korupsi atas skandal pinjaman senilai 2 miliar dolar AS (Rp29,9 triliun).

Skandal Chang telah didakwa di pengadilan federal di New York, yang menurut otoritas AS menipu investor AS dan internasional. Dia dijadwalkan diadili pada Kamis di Pengadilan Distrik AS di Brooklyn.

1. Menerima suap dari pinjaman untuk pemerintah

Eks Menteri Mozambik Diekstradisi ke AS untuk Diadili Kasus KorupsiIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Jaksa AS menuduh Chang menerima hingga 17 juta dolar AS (Rp254,5 miliar) melalui suap dan transaksi korup lainnya. Skandal itu melibatkan penipuan dan pinjaman untuk perusahaan milik negara Mozambik dari bank asing dan pemodal.

Pinjaman itu untuk proyek maritim, yang akan digunakan untuk pembelian kapal penangkap ikan dan kapal patroli angkatan laut dan sumber daya lainnya guna membantu industri perikanan. Tapi, hal itu tidak pernah terjadi.

Kejadian itu menyebabkan krisis keuangan di Mozambik ketika Dana Moneter Internasional (IMF) menarik dukungannya setelah skandal "Utang Tersembunyi" pada 2016 terungkap. 

Atas skandal tersebut, Mozambik berupaya agar Chang diadili di negaranya, tapi ditolak beberapa kali oleh pengadilan Afrika Selatan.

"Kementerian Kehakiman dan Layanan Pemasyarakatan mengonfirmasi bahwa lembaga penegak hukum Republik Afrika Selatan berhasil menyerahkan Manuel Chang ke Amerika AS 12 Juli 2023," kata kementerian itu, dilansir Associated Press.

Baca Juga: Para Pemimpin Afrika Berkumpul di Mesir Bahas Konflik Sudan

2. Chang yakin pengadilan AS akan membebaskannya

Eks Menteri Mozambik Diekstradisi ke AS untuk Diadili Kasus KorupsiIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Pengacara Chang, Adam Ford, mengatakan kliennya lega akhirnya bisa sampai ke Amerika, di mana dia bisa menghadapi tuduhan tak berdasar terhadapnya.

"Dia menantikan harinya di pengadilan dan berharap untuk sepenuhnya dibenarkan," kata Ford.

Sebulan lalu, Ford telah mengirim surat kepada Hakim Distrik AS Nicholas Garaufis, meminta agar kasus tersebut dibatalkan. Dia menyatakan bahwa hak Chang atas persidangan cepat telah dilanggar.

Ford menyampaikan bahwa juri AS pada 2019 membebaskan seorang terdakwa lainnya, Jean Boustini. Dia adalah warga Lebanon yang bekerja untuk perusahaan pembuatan kapal di Timur Tengah, yang dituduh oleh AS ikut membantu dalam skema pencucian uang tersebut.

"Chang yakin, jika dia pernah diadili di AS, juri akan mencapai hasil yang sama,” kata Ford dalam surat itu.

3. Kelompok sipil yakin persidangan di AS akan lebih adil

Eks Menteri Mozambik Diekstradisi ke AS untuk Diadili Kasus KorupsiIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Adriano Nuvunga, aktivis Mozambik dan ketua Forum de Monitoria do Orcamento, telah mengajukan tuntutan pengadilan yang menyebabkan Chang dikirim ke AS alih-alih kembali ke Mozambik.

“Kami merayakan ekstradisi Chang ke AS. Kami merayakannya terutama karena ekstradisinya memiliki arti politik yang kuat bagi rakyat Mozambik. Itu berarti kemenangan keadilan atas impunitas,” kata Nuvunga.

Menjelang ekstradisi, pemerintah Mozambik menyatakan kembali ingin mengadili Chang. Pada tahun lalu, pengadilan Mozambik menghukum putra mantan Presiden Armando Guebuza dan 10 orang lainnya dengan hukuman 10 hingga 12 tahun penjara atas skandal tersebut.

Namun, Nuvunga yakin jika Chang diadili di Mozambik, dia akan diberi perlakuan istimewa karena berasal dari partai politik yang sama dengan Presiden Filipe Nyusi.

“Jadi, mendorongnya pergi ke Amerika bukan karena kami menyukai Amerika, itu karena kami ingin dia diadili, di pengadilan di mana dia akan diperlakukan seperti penjahat, seperti warga negara biasa, bukan seperti menteri,” katanya, dilansir VOA News. 

Aktivis itu mengatakan, dia berharap Chang akan membeberkan siapa yang memberinya perintah untuk menandatangani obligasi inkonstitusional dan di mana uang 500 juta dolar AS (Rp7,4 triliun) milik pemerintah Mozambik yang hilang.

Baca Juga: Skandal Korupsi Mozambik, Pejabat Intelijen Dijebloskan ke Penjara

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya