Hakim Inggris Akan Putuskan Ekstradisi Julian Assange ke AS

Pendiri WikiLeaks itu hadapi 17 tahun dakwaan spionase

London, IDN Times - WikiLeaks yang didirikan oleh Julian Assange telah ikut membantu menyebarkan berbagai dokumen rahasia milik berbagai negara, termasuk AS. Akibat tindakannya Julian telah ditahan di penjara Belmarsh di London Tenggara selama hampir dua tahun.

Pada hari Senin, 4 Januari hakim Inggris akan memutuskan mengenai ekstradisinya ke AS. Ekstradisi Julian ke AS telah ditentang oleh banyak pihak dan meminta adanya pengampunan.

1. Menghadapi 17 tahun dakwaan spionase

Hakim Inggris Akan Putuskan Ekstradisi Julian Assange ke ASPendiri WikiLeaks Julian Assange. Sumber:twitter.com/ Stella Moris #pardonAssange

Melansir dari Associated Press, pada Senin, 4 Januari hakim inggris Vanessa Baraitser akan memutuskan ekstradisi Julian Assange pendiri WikiLeaks ke AS, yang berlangsung di gedung pengadilan Old Bailey London pada jam 10 pagi. Bila hakim memutuskan ekstradisi, maka Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, akan membuat keputusan akhir.

Julian telah didakwa oleh jaksa AS dengan 17 dakwaan spionase dan satu dakwaan penyalahgunaan komputer, yang maksimal hukuman penjara 175 tahun.

Pengacara pihak AS dalam argumen penutup setelah sidang empat pekan di musim gugur mengatakan bahwa tim hukum Julian mengunakan alasan yang tidak relevan. “Secara konsisten, pembela meminta pengadilan ini untuk membuat temuan, atau bertindak atas pengajuan, bahwa Amerika Serikat bersalah atas penyiksaan, kejahatan perang, pembunuhan, pelanggaran hukum diplomatik dan internasional dan bahwa Amerika Serikat adalah 'a negara tanpa hukum'. Pengajuan ini tidak hanya tidak dapat dibenarkan dalam proses ini, tetapi seharusnya tidak pernah dibuat."

Sementara tim pengacara Julian berpendapat bahwa kliennya berhak atas perlindungan Amandemen Pertama, yang berkaitan publikasi dokumen yang bocor tentang kesalahan militer AS di Irak dan Afghanistan. Mereka menuding ekstradisi adalah motif politik. Dalam argumen penutup mereka, tim hukum Julian menuding AS melakukan penuntutan "luar biasa, belum pernah terjadi sebelumnya, dan dipolitisas. Penyangkalan yang mencolok atas haknya atas kebebasan berekspresi dan merupakan ancaman mendasar bagi kebebasan pers di seluruh dunia."

Pengacara Julian juga telah mengatakan bawa kliennya memiliki kesehatan mental yang memburuk dan telah didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme, ia juga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, yang mungkin kondisinya memburuk bila berada di sel yang buruk.

2. Kebebasan pers diragukan

Hakim Inggris Akan Putuskan Ekstradisi Julian Assange ke ASIlustrasi kebebasan berbicara yang dibungkam. Sumber:unplash.com/Brian Wangenheim

Melansir dari Business Insider, Rebecca Vincent, yang merupakan direktur kampanye internasional di Reporters Without Borders melalui Twittter mengungkapkan bahwa pihak pers kesulitan memperoleh akses dalam sidang Senin esok.

Stella Moris, pasangan Julian melalui Twitter menuliskan bahwa, "kelompok kebebasan pers mencoba untuk memantau kasus yang menentukan kebebasan pers dan jurnalis investigasi di Inggris dan di seluruh dunia. Kebebasan pers itu sendiri ada di dermaga."

Melansir dari Daily Mail, jika ekstradisinya Julian dari Inggris ke AS terlaksana, maka kebebasan pers di Inggris dipertanyakan. Ekstradisi juga menyebabkan, negara lain bisa dengan mudah mengajukan permintaan ekstradisi yang mengatakan bahwa jurnalis Inggris, atau pengguna Facebook dalam hal ini, telah melanggar undang-undang di negara mereka. Inggris juga telah diperingati oleh Azerbaijan mengenai kebebasan pers karena menahan Julian.

Dihukumnya Julian tentunya akan berdampak tidak hanya pada Jurnalis di inggris dan AS, namun juga di seluruh dunia yang merasa terancam dalam menerbitkan informasi. Media yang menerbitkan informasi dari WikiLeaks akan semakin berhati-hati.

Dalam Perjanjian Ekstradisi AS-Inggris ada hak istimewa AS yang tidak dimiliki Inggris. AS dapat menolak permintaan ekstradisi. Jika ekstradisi disetujui dan sidang berlangsung di Alexandria, Virginia. Ada kecurigaan Julian akan diperlakukan tak sesuai hukum, karena jarak kompleks pengadilan hanya berjarak 15 mil dari markas CIA, yang telah diusik sebelumnya oleh WikiLeaks.

Menurut laporan Daily Mail, pada sidang di bulan September lalu pengadilan memperoleh bukti bahwa CIA berniat membunuh Julian dengan racun ketika berada di Kedutaan Besar Ekuador di London. Bahkan berdasarkan laporan agen yang berubah menjadi pelapor, yang tidak ingin identitasnya diungkap, ia mengaku telah mengincar anak Julian yang saat itu berusia enam bulan untuk dicuri DNA-nya.

Dengan adanya bukti tersebut ada kemungkinan Julian akan dibunuh.

Baca Juga: Departemen Kehakiman AS Siapkan 17 Dakwaan Terhadap Julian Assange

3. Trump diminta mengampuni Julian Assange

Hakim Inggris Akan Putuskan Ekstradisi Julian Assange ke ASPendiri WikiLeaks Julian Assange. Sumber:twitter.com/WikiLeaks

Stella Moris, pasangan Julian dan ibu dari kedua putra mereka melalui Twitter telah memintah agar Presiden AS Donald Trump mengampuni pasangannya. 

Melansir dari Business Insider, pengampunan terhadap Julian dan menolak adanya ekstradisi telah dilakukan oleh seniman Tiongkok Weiwei yang bersama pendukung Julian ikut protes dalam aksi di lokasi sidang. Julian juga mendapatkan dukungan dari aktris Pamela Anderson yang merupakan temannya, Pamela telah mengatakan, "setiap orang harus meminta Tuan Trump untuk memaafkannya. Siapapun yang berpengaruh harus berbicara untuk kebebasannya karena itu juga kebebasan kita. Buka Twitter dan mulailah badai permintaan."

Mantan calon wakil presiden AS Sarah Palin dan Adolfo Perez Esquivel peraih Nobel Perdamaian telah meminta Julian diampuni.

Julian mungkin akan terampuni bila Presiden Trump melunak dan mengampuninya mengikuti jejak Presiden Barack Obama, yang meringankan hukuman penjara 35 tahun Chelsea Manning, tentara swasta yang membocorkan 700.000 dokumen ke Julian.

Baca Juga: Jaksa Swedia Akan Umumkan Keputusan Penyelidikan Julian Assange

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya