Iran Minta "Tebusan" untuk Bebaskan 5 Warga AS yang Dituduh Mata-mata

Iran telah menjalin kesepakatan dengan AS

Jakarta, IDN Times - Lima warga negara ganda Iran-Amerika Serikat (AS) yang ditahan oleh Teheran dibebaskan dari penjara dan dijadikan sebagai tahanan rumah pada Kamis (10/8/2023).

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menahan dan memenjarakan sejumlah warga negara ganda dengan tuduhan mengancam keamanan nasional.

Pembebasan itu merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara AS dan Iran. Kesepakatan juga dilaporkan bagian dari pencairan dana milik Iran di luar negeri yang dibekukan oleh AS.

1. Para tahanan dituduh melakukan kegiatan spionase

Iran Minta Tebusan untuk Bebaskan 5 Warga AS yang Dituduh Mata-mataIlustrasi narapidana. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir Reuters, tiga tahanan yang diizinkan untuk meninggalkan penjara adalah Siamak Namazi, Emad Shargi, dan Morad Tahbaz. Ketiganya juga memiliki kewarganegaraan Inggris. Identitas dua tahanan lainnya belum dipublikasikan.

"Perpindahan sandera AS dari Penjara Evin ke tahanan rumah yang diharapkan oleh Iran merupakan perkembangan penting. Sementara saya berharap ini akan menjadi langkah pertama untuk rilis terakhir mereka, ini yang terbaik adalah awal dari akhir dan tidak lebih," kata Jared Genser, pengacara yang mewakili Namazi.

Namazi adalah pengusaha yang dijatuhi hukuman pada 2016 atas tuduhan spionase. Tuduhan tersebut ditolak AS karena tidak berdasar. Ayah Namazi, Baquer, diizinkan meninggalkan Iran pada Oktober untuk perawatan medis setelah ditahan atas tuduhan serupa yang juga dibantah AS.

Tahbaz, aktivis lingkungan ditangkap Iran pada 2018 kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, karena dituduh berkumpul dan berkolusi melawan keamanan nasional Iran dan bekerja untuk AS sebagai mata-mata.

Iran juga memberikan hukuman 10 tahun penjara kepada Shargi pada 2020 atas tuduhan spionase.

Baca Juga: Jepang Desak Iran agar Tidak Kirim Bantuan Senjata ke Rusia

2. Pemerintah AS umumkan pembebasan

Iran Minta Tebusan untuk Bebaskan 5 Warga AS yang Dituduh Mata-mataBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, mengatakan bahwa pemerintah kini berusaha untuk memulangkan para tahanan. 

"Meskipun ini merupakan langkah yang menggembirakan, warga AS ini seharusnya tidak pernah ditahan sejak awal. Tentu saja, kami tidak akan beristirahat sampai mereka semua kembali ke AS," kata Watson, dilansir BBC.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, mengatakan bahwa dua dari lima orang yang dibebaskan ingin identitasnya tetap dirahasiakan.

"Kami berhubungan dengan keluarga warga AS yang terlibat, dan kami terus memantau kesehatan dan kesejahteraan individu ini dengan cermat," ujarnya.

Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah melaporkan bahwa ada pembebasan warga negara ganda dari dari penjara Evin di Teheran.

3. Warga AS baru akan dipulangkan setelah dana milik Iran dicairkan

Pihak yang mengetahui kesepakatan antara AS dan Iran mengatakan, kelimanya akan diizinkan pulang setelah dana 6 miliar dolar AS (Rp91,4 triliun) milik Iran yang berada di Korea Selatan dicairkan. AS juga diharuskan membebaskan beberapa warga Iran yang ditahan.

Pihak lainnya yang juga memahami kesepakatan mengatakan, kemungkinan butuh waktu berminggu-minggu untuk warga AS dapat meninggalkan Iran. Ia memperkirakan September adalah kemungkinan paling cepat.

Namun, dia menekankan bahwa dana tersebut, jika ditransfer dari bank Korea Selatan ke lembaga keuangan lain, akan berpindah dari satu rekening terbatas ke rekening lain. Dana itu hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan seperti membeli makanan atau obat-obatan.

Kesepakatan itu dapat menimbulkan kritik dari Partai Republik terhadap Presiden AS Joe Biden karena menukar tawanan dengan uang tebusan. Dikhawatirkan uang itu digunakan untuk pengembangan nuklir atau mendukung milisi pro-Iran di Irak, Lebanon, dan Yaman.

Baca Juga: Iran Larang Festival Film yang Tampilkan Aktris Tanpa Hijab

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya