Irlandia Perketat Aturan COVID-19 Selama Nataru

Akan ada tunjangan bagi yang kehilangan pekerjaan

Jakarta, IDN Times - Taoiseach (Perdana Menteri Irlandia) Michael Martin pada hari Jumat (3/12/2021) mengumumkan pemerintah akan menerapkan kembali sejumlah pembatasan COVID-19. Aturan mulai berlaku pada 7 Desember hingga 9 Januari, yang berarti interaksi selama periode Natal dan Tahun Baru akan dibatasi.

Keputusan ini diambil setelah mendapatkan saran dari ahli kesehatan, karena kasus positif yang meningkat dan kekhawatiran terhadap varian Omicron.

1. Klub malam kembali ditutup

Irlandia Perketat Aturan COVID-19 Selama NataruIlustrai klub malam. (Unsplash.com/Antoine J)

Melansir dari ITV, dalam pembatasan baru yang akan diterapkan klub malam yang baru kembali beroperasi sekitar sebulan yang lalu sejak pandemik tahun lalu harus diturup kembali. Pemerintah juga menerapkan pembatasan kapastas hingga 50 persen untuk acara besar.

Pembatasan ini membuat bar, restoran, dan hotel harus tutup pada tengah malam. Makan di tempat hanya maksimal untuk enam orang dewasa dapat duduk di satu meja. Selain itu, beberapa pemesanan meja akan dilarang, pelanggan harus menjaga jarak dan hanya layanan meja yang diizinkan.

Pembatasan lainnya adalah kunjungan ke rumah-rumah hanya diizinkan maksimal tiga rumah tangga lain dalam satu hari, selama periode pembatasan. Namun, akan ada fleksibilitas.

Taoiseach Martin mengatakan munculnya varian Omicron telah memicu kekhawatiran. Dia berharap pemeriksaan lebih lanjut dalam beberapa minggu ke depan akan menunjukkan varian baru itu tidak lebih berbahaya dari varian yang sudah ada.

Irlandia telah melaporkan satu kasus varian Omicron. Selama seminggu terakhir negara itu telah mengkonfirmasi 31.155 kasus baru dan 55 kematian akibat virus tersebut.

2. Pemerintah akan memberikan dukungan kepada bisnis yang terdampak

Baca Juga: Ethiopia Usir Empat Diplomat Irlandia dari Addis Ababa

Melansir dari RTE, Martin mengatakan pemerintah akan memberikan dukungan keuangan kepada bisnis yang terdampak akibat pembatasan. Pada hari Jumat, Menteri Perlindungan Sosial Heather Humphreys mengumumkan bahwa program tunjangan bagi orang yang kehilangan pekerjaan akibat pembatasan akan diaktifkan kembali.

Pimpinan Vintners' Federation of Ireland (VFI) Padraig Cribben mengatakan pembatasan itu akan meyulitkan sektor perhotelan. Dia mendesak adanya kejelasan dukungan dari pemerintah di sektor ini. Cribben mengatakan selama Natal merupakan periode yang penting bagi bisnis, karena perdagangan bisa setara dengan sekitar tiga bulan perdagangan normal.

Perwakilan dari sejumlah badan perhotelan telah bertemu dengan Taoiseach dan menteri pengeluaran publik pada Jumat pagi.

Adrian Cummins, seorang CEO dari Restaurants Association of Ireland  mengatakan hasil pertemuan itu tidak memberikan keputusan apapun. Cummins mengatakan dalam pertemuan itu telah dibahas berbagai skema dukungan untuk membantu bisnis. Dia mengatakan ingin tahu sejauh mana pemerintah akan mendukung bisnis.

National Campaign for Arts telah menyerukan kepada pemerintah agar acara budaya dalam ruangan tidak dikenakan pembatasan, mengatakan bahwa sektor itu telah terpuruk.

Bisnis perhotelan yang terpuruk diperkirakan akan menyebabkan tingkat hunian hotel turun 13 persen pada awal tahun depan.

3. Aturan perjalanan mewajibkan hasil negatif tes COVID-19

Irlandia Perketat Aturan COVID-19 Selama NataruIlustrasi tes antibodi COVID-19. (Pixabay.com/webandi)

Melansir dari BBC, pemerintah Irlandia mulai 6 November akan menerapkan aturan perjalanan yang lebih ketat, dengan mewajibkan pelancong menunjukkan hasil tes negatif dari tes aliran lateral yang dilakukan hingga 48 jam sebelum kedatangan atau tes PCR yang dilakukan hingga 72 jam sebelumnya.

Tes ini berlaku untuk perjalanan laut dan udara. Anak-anak berusia 11 tahun ke bawah tidak perlu melakukan tes. Maskapai penerbangan dan perusahaan feri telah memulai pembicaraan dengan Departemen Transportasi untuk membahas pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan ke Irlandia.

Pimpinan maskapai Ryanair Michael O'Leary telah mengkritik aturan perjalanan baru ini, yang dianggapnya tidak bisa dipahami. O'Leary mempertanyakan pemerintah yang tidak mendefinisikan seperti apa tes antigen yang dilakukan profesional.

Pemerintah telah menyiapkan RUU Amandemen Kesehatan, yang akan menerapkan kembali wajib karantina. RUU itu telah disetujui parlemen pada hari Kamis dan selanjutnya membutuhkan persetujuan senat sebelum ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Michael D Higgins.

Baca Juga: Pasca Brexit, UE Permudah Pemeriksaan di Irlandia Utara

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya