Kesedihan Iringi Jenazah Warga Zambia yang Tewas di Perang Ukraina

Direkrut bertempur oleh kelompok tentara bayaran Rusia

Jakarta, IDN Times - Jenazah Lemekhani Nyirenda, warga Zambia berusia 23 tahun yang berperang untuk Rusia di Ukraina dan tewas pada September, telah tiba di negara asalnya pada Minggu (11/12/2022). 

Nyirenda berada di Rusia untuk memperlajari teknik nuklir, tapi pada April 2020 dijatuhi hukuman 9 tahun penjara atas kasus narkoba. Dia ditawari amnesti dengan syarat ikut berperang membantu Rusia di Ukraina.

1. Zambia meminta penjelasan kematian

Kesedihan Iringi Jenazah Warga Zambia yang Tewas di Perang UkrainaIlustrasi peti mati. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menteri Luar Negeri Zambia, Stanley Kakubo, mengatakan bahwa pemerintah telah meminta pihak Rusia memberikan rincian kematian Nyirenda.

"Kami diberi tahu bahwa pada 23 Agustus dia diampuni secara bersyarat dan diizinkan untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus, di mana dia dibunuh pada September. Kami kemudian menuntut agar para pejabat memberikan perincian, bukan hanya perekrutannya," kata Kakubo, dilansir Associated Press.

Kakubo mengatakan, tes DNA untuk memastikan identitas jenazah telah dilakukan dan Rusia akan memberikan kompensasi kepada keluarga Nyirenda.

Dia juga menyampaikan, pemerintah akan bekerja untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terulang lagi pada orang Zambia yang belajar di Rusia. Pemerintah memastikan agar tidak ada lagi warga Zambia yang ditahan di Rusia.

“Rasa sakit kehilangan orang yang dicintai dalam keadaan yang tidak jelas tidak tertahankan. Bagaimana Rusia bisa mulai merekrut warga negara kita yang belajar dengan beasiswa untuk berperang? Itu jelas tidak benar dan pemerintah kami harus memastikan mereka melindungi kehidupan warga kami di Rusia,” kata Catherine Mwenya, seorang warga di Lusaka.

“Kematian ini menuntut pemerintah untuk mengecam keras Rusia dan memberi tahu mereka untuk berhenti mengorbankan anak-anak muda kita yang belajar di sana untuk perang. Saya hanya berharap mereka melakukan itu dan menarik garis yang jelas untuk apa yang bisa ditoleransi atau tidak,” kata Kendricks Phiri, warga lainnya. 

Baca Juga: Jadi Tentara Bayaran Rusia, Mahasiswa Zambia Tewas di Ukraina

2. Dikirim ke Ukraina oleh tentara bayaran

Kesedihan Iringi Jenazah Warga Zambia yang Tewas di Perang UkrainaIlustrasi tentara. (Unsplash.com/Diego González)

Melansir BBC, Nyirenda berada di Ukraina setelah direkrut oleh kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner. Kelompok itu kerap merekrut tahanan baru menjadi tentara. 

Ketua Wagner, Yevgeny Prigozhin, bulan lalu mengatakan bahwa Nyirenda secara sukarela ikut berperang membantu Rusia sebelum meninggal sebagai "pahlawan". 

Pada September, beredar rekaman yang memperlihatkan Prigozhin sedang memberikan penjelasan soal perang, seperti larangan kontak seksual dengan wanita Ukraina. Prigozhin juga hanya memberikan waktu lima menit kepada para tahanan untuk memutuskan apakah mereka ingin bergabung.

Dia menjelaskan bahwa mereka akan dikeluarkan dari penjara hidup-hidup, tapi tidak ada jaminan dapat kembali dalam keadaan hidup.

3. Ditangkap di Rusia karena menjadi kurir narkoba

Kesedihan Iringi Jenazah Warga Zambia yang Tewas di Perang UkrainaIlustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Kakak perempuan Nyirenda, Muzang'alu mengatakan bahwa keluarga menginginkan jawaban atas kematiannya. 

Muzang'alu mengatakan, saudaranya di Rusia bekerja sebagai kurir dan ditangkap ketika sedang membawa paket berisi narkoba pada 2020.

"Kami percaya dia tidak tahu apa yang ada di dalam paket yang dia kirimkan. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia tidak tahu. Dia menerima pesan teks untuk pengambilan dan instruksi ke mana harus mengirimkannya," kata Muzang'alu

"Pada suatu kesempatan, dia dihentikan oleh polisi dan digeledah dan mereka menemukan narkoba di dalam paket. Dia menjelaskan bahwa dia bekerja untuk kurir online dan tidak tahu tentang paket tersebut tetapi dia ditangkap," tambahnya.

Juru bicara keluarga, Ian Banda, mengatakan jenazah akan diperiksa oleh ahli patologi. Setelah pemeriksaan rampung, jenazah akan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

"Setelah semuanya selesai, mereka ingin dapat menguburkannya sesuai dengan tradisi Afrika kami, untuk mengadakan acara dan berkabung untuk menguburkannya dengan cara yang bermartabat," kata Banda.

Baca Juga: Wah, Putin Sebut Ada Peluang Damai dengan Ukraina

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya