Misi Gagal Total! Pesawat Ruang Angkasa Rusia Luna-25 Tabrak Bulan

Misi bulan pertama Rusia sejak 1976

Jakarta, IDN Times - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengabarkan pesawat ruang angkasa Luna-25 gagal mendarat setelah menabrak bulan pada Minggu (20/8/2023). Luna-25 adalah tahap pertama program baru Rusia dan misi bulan pertama Moskow sejak 1976.

Pesawat itu direncanakan untuk menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan bulan. Misi untuk menjelajahi bagian bulan yang menurut para ilmuwan dapat menampung air beku dan elemen berharga lainnya.

1. Terjadi masalah selama operasi pra-pendaratan

Dilansir DW, Roscosmos melaporkan telah terjadi situasi abnormal selama operasi untuk membawa pesawat itu ke orbit pra-pendaratan pada Sabtu (19/8/2023). Temuan awal menunjukkan, pesawat itu telah lenyap setelah bertabrakan dengan permukaan bulan.

"Selama operasi, situasi yang tidak direncanakan muncul di atas stasiun otomatis, yang tidak memungkinkan dilakukannya manuver di bawah parameter yang diberikan," kata Roscosmos.

Badan antariksa mengatakan, ahli sedang menyelidiki insiden tersebut untuk menentukan penyebab gagalnya misi.

Pesawat dijadwalkan mendarat di dekat Kutub Selatan bulan pada 21 Agustus. Di antara tugasnya adalah mencari air, dengan Rusia bertujuan untuk mendirikan pangkalan di bulan pada 2040.

Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Chernihiv, 7 Orang Tewas dan 90 Terluka

2. Bersaing dengan India untuk mendarat di kutub selatan bulan

Misi Gagal Total! Pesawat Ruang Angkasa Rusia Luna-25 Tabrak BulanIlustrasi peluncuran pesawat ruang angkasa. (Unsplash.com/NASA)

Dilansir BBC, Rusia berlomba melawan India yang telah meluncurkan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3. Pesawat India dijadwalkan mendarat di bagian selatan dalam beberapa hari mendatang. Mereka akan mengirim penjelajah untuk mengarungi bebatuan dan kawah, untuk mengumpulkan data dan gambar.

Juru bicara Isro, badan antariksa India, menggambarkan kecelakaan Luna-25 sebagai kejadian malang.

"Setiap misi luar angkasa sangat berisiko dan sangat teknis. Sangat disayangkan Luna-25 jatuh," katanya.

Roscosmos telah mengakui bahwa misi Luna-25 berisiko dan bisa gagal. Pesawat itu diluncurkan dari Vostochny Cosmodrome di wilayah Amur timur Rusia pada 11 Agustus, dan kemudian berhasil memasuki orbit bulan pada 16 Agustus.

Belum ada negara yang pernah mendarat di kutub selatan bulan, meskipun Amerika Serikat dan China sudah pernah mendarat dengan mulus di permukaan Bulan.

3. Rusia kehilangan kerja sama antariksa

Misi Gagal Total! Pesawat Ruang Angkasa Rusia Luna-25 Tabrak BulanIlustrasi peluncuran pesawat ruang angkasa. (Unsplash.com/SpaceX)

Dalam misi bulan ini, Roscosmos awalnya bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa. Namun, badan Eropa mengakhiri kerja sama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Perang itu membuat akses Rusia ke teknologi Barat telah dibatasi.

Luna-25 telah ditetapkan untuk membawa penjelajah bulan kecil, tetapi rencana itu harus dibatalkan untuk mengurangi bobot dan meningkatkan keandalan.

Rusia telah mempertimbangkan berbagai misi bulan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi semuanya harus ditunda atau disimpan. Program luar angkasa menurun karena anggaran negara diarahkan ke militer.

Sebelumnnya pada 2011, Rusia juga gagal dalam misi antariksa mendarat ke salah satu bulan Mars. Misi yang disebut Phobos-Grunt Rusia telah menyoroti tantangan yang dihadapi program luar angkasa Rusia.

Pesawat ruang angkasa itu bahkan tidak sepenuhnya keluar dari orbit bumi dan jatuh ke Samudera Pasifik lebih dari dua bulan setelah diluncurkan.

Baca Juga: Dituduh Bekerja dengan Eropa, Ketua Pemantau Pemilu Rusia Ditangkap

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya