Senator AS Ditangkap di Hong Kong karena Bawa Pistol

Mengaku tak sadar ada pistol di dalam tas

Jakarta, IDN Times - Aparat Hong Kong menangkap Jeff Wilson, senator negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS) karena membawa pistol. Wilson didakwa memiliki senjata api yang tidak terdaftar dan terancam 14 tahun penjara serta denda 100 ribu dolar Hong Kong (Rp202,8 juta).

Wilson saat ini telah diberikan jaminan setelah muncul di Pengadilan Magistrat Sha Tin pada Senin (23/10/2023). Dia menghadapi sidang pengadilan berikutnya di Hong Kong pada 30 Oktober.

1. Tidak sadar ada pistol di dalam tas

Senator AS Ditangkap di Hong Kong karena Bawa PistolIlustrasi pistol dan amunisi. (Unsplash.com/Tom Def)

Dilansir The Guardian, Wilson mengaku tidak menyadari pistol itu ada di dalam tasnya ketika dia melewati keamanan bandara AS. Dia baru menemukan senjata yang sudah dibongkar, ketika mengambil permen karet di tengah penerbangan.

“Itu adalah kesalahan yang jujur, dan saya berharap situasi ini akan segera teratasi,” kata kantor Wilson.

Wilson meninggalkan AS untuk bepergian bersama istrinya dalam liburan pribadi selama lima minggu ke Kamboja, Malaysia, dan Thailand. Dia memberitahu petugas bea cukai Hong Kong setelah pesawat itu mendarat.

Meskipun hakim Hong Kong memberikan jaminan kepada Wilson, tapi dokumen perjalanan milik politikus itu disita. Dia pun diperintahkan untuk tidak meninggalkan kota tersebut.

Rekan Wilson dari Partai Republik di negara bagian Washington berharap kasusnya dapat diselesaikan secepatnya.

“Kami mengetahui tentang insiden yang menimpa (Wilson) pada saat yang sama dengan pers dan publik di Amerika. Sejauh yang saya pahami, ini adalah kesalahan yang jujur,” kata John Braun, pemimpin Partai Republik di senat negara bagian Washington.

Baca Juga: China Minta Konsulat Asing Hong Kong Serahkan Data Pribadi Staf Lokal

2. Membawa senjata di Hong Kong butuh izin kepolisian

Senator AS Ditangkap di Hong Kong karena Bawa PistolIlustrasi pistol. (Unsplash.com/steve woods)

Dilansir CNN, undang-undang pengendalian senjata di Hong Kong menetapkan, tidak seorang pun diperbolehkan memiliki senjata atau amunisi, kecuali telah memperoleh izin dari Polisi. Lisensi senjata hanya diberikan kepada petugas polisi, layanan penjaga keamanan bersenjata, dan operator klub jarak tembak eksklusif.

Kekerasan bersenjata sangat jarang terjadi di Hong Kong. Tidak seperti di AS, yang menghadapi ancaman senjata senjata api karena pembunuh nomor satu terhadap anak-anak dan remaja.

Di Washington, membawa senjata api jarak jauh dan pistol tanpa izin diperbolehkan. Individu dapat membawa senjata api di banyak tempat umum, meskipun pemilik properti pribadi mungkin melarang di properti mereka. Namun, izin diperlukan untuk membawa senjata api tersembunyi di negara bagian tersebut.

Wilson mencatat pistolnya terdaftar di negara bagian Washington dan dia memegang lisensi untuk membawa pistol secara tersembunyi.

3. Ada 6.542 senjata api ditemukan dalam pemeriksaan pra-penerbangan di AS

Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) mengatakan, sepanjang tahun lalu ditemukan 6.542 senjata api di 262 bandara berbeda di AS dalam pemeriksaan pra-penerbangan. 

TSA telah menyaring sekitar 761 juta penumpang dan awak bandara, yang kemudian menemukan senjata api di bagasi jinjing dengan jumlah 8,6 senjata api per 1 juta penumpang, atau satu senjata api untuk setiap 116.394 pelancong yang diperiksa.

Secara regional, bandara Texas utara menempati urutan teratas dengan 521 senjata ditemukan di bagasi jinjing para pelancong, diikuti Hartsfield-Jackson Atlanta dengan 448 senjata api, George Bush Intercontinental di Houston dengan 298 kasus, Nashville dengan 213, dan Phoenix Sky Harbor dengan 196.

Tidak diketahui bagaimana petugas penyaring TSA di Portland, Oregon, tempat asal penerbangan Wilson bisa tidak menemukan senjata tersebut.

Baca Juga: Indonesia Serukan Gencatan Senjata Segera Dilakukan di Gaza

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya