Setelah 50 Hari, Eks Presiden Georgia Akhiri Mogok Makan

Saakashvili dituduh menyalahgunakan kekuasaan 

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Gerogia, Mikheil Saakashvili pada hari Jumat (19/11/2021) memutuskan untuk mengakhiri aksi mogok makan di penjara yang telah berlangsung selama 50 hari. Aksi mogok makan ini dilakukan Saakashvili beberapa jam sejak dia ditahan pada 1 Oktober, setelah baru kembali ke Georgia.

1. Saakashvili dipindahkan ke rumah sakit militer

Setelah 50 Hari, Eks Presiden Georgia Akhiri Mogok MakanMantan Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili. (Twitter.com/saakashvilim)

Melansir dari Reuters, Saakashvili pada hari Jumat setuju dengan pihak berwenang untuk tidak melanjutkan mogok makan dan mau dipindahkan dari rumah sakit penjara ke rumah sakit militer di kota Gori. Keberangkatannya ke rumah sakit militer dilaporkan terjadi pada Jumat malam setelah ada mobil ambulans keluar dari tempat penahanannya di ibu kota Tbilisi.

Pada awalnya dia bersikeras untuk dipindahkan ke rumah sakit sipil, tapi setelah dibujuk mau menjalani perawatan di rumah sakit militer. Sehari sebelumnya mantan presiden ini tidak sadarkan diri di penjara.

Komisaris hak asasi manusia Georgia pada hari Rabu mengatakan bahwa Saakashvili butuh dirawat di unit perawatan intensif untuk menghindari risiko gagal jantung, pendarahan internal, dan koma akibat 50 hari tidak mengosumsi makanan.

Kantor ombudsman Georgia mengatakan saat ini Saakashvili mengalami kondisi kekurangan vitamin B dan dapat mengakibatkan gangguan penglihatan dan penurunan kemampuan  motorik, dikutip dari Associated Press.

Saakashvili dalam suatu pernyataan dilaporkan akan kembali makan setelah dipindahkan, tapi tetap akan menentang penahanannya, yang dianggap ilegal.

2. Penahanan Saakashvili

Setelah 50 Hari, Eks Presiden Georgia Akhiri Mogok MakanIlustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)

Baca Juga: Ribuan Warga Georgia Gelar Demonstrasi Bela Saakashvili

Melansir dari DW, Saakashvili ditahan setelah pulang ke Gerorgia dia telah tinggal di Ukraina selama bertahun-tahun. Dia ditahan dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan saat masih menjabat sebagai presiden dan telah dijatuhi hukuman enam tahun penjara setelah diputuskan bersalah dalam persidangan pada 2018 tanpa kehadirannya.

Dia kembali ke Georgia menjelang pemilihan lokal bulan lalu, dia kembali untuk menyerukan para pendukungnya turun ke jalan untuk mengawasi pemungutan suara. Penahanannya telah menimbulkan aksi unjuk rasa para pendukungnya yang meminta pembebasan.

Saakashvili menjabat sebagai presiden Georgia sejak 2004-2013. Dia mengambil alih kekuasaan melalui "Revolusi Mawar" yang damai pada 2003 dan melakukan reformasi pro-Barat, tetapi menimbulkan permusuhan dengan Rusia.

Setelah masa jabatannya selesai dia meninggalkan Georgia pindah ke Ukraina, di negara itu dia sempat menjabat sebagai gubernur Odessa. Kewarganegaraan Ukraina miliknya sempat dicabut oleh mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko setelah hubungan keduanya memburuk. Belakangan, Saakashvili dilaporkan menjadi penasihat anti korupsi dalam pemerintahan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

3. Pemerintah Georgia dituduh tidak memberikan pelayanan medis yang layak

Melansir dari DW, pengacara Saakashvili, Dito Sadzaglishvili mengatakan layanan kesehatan yang diberikan di penjara bermotif politik bukan mengacu pada pertimbangan medis, dia menuduh pemerintah Georgia tidak memberikan hak Saakashvili untuk mendapatkan perawatan medis yang layak.

Perdana Menteri Georgia, Irakli Garibashvili pada bulan lalu mengatakan bahwa Saakashvili memiliki hak untuk bunuh diri, tapi dia juga mengatakan pihak berwenang akan melakukan segala upaya untuk menyediakan perawatan yang tepat.

Amerika Serikat telah merespons penahanan Saakashvili, melalui juru bicaranya juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, mendesak pihak berwenang Georgia untuk memperlakukan Saakashvili secara adil dan bermartabat.

Menurut kelompok hak asasi manusia Saakashvili dalam tahanan dilecehkan oleh sesama narapidana dan tidak menerima perawatan medis yang layak.

Baca Juga: Georgia: Mogok Makan, Saakashvili Dibawa ke RS Penjara

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya