Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua Kaum Muda Inggris Melonjak

Pemberian dosis pertama meningkat 46 persen

Jakarta, IDN Times - Inggris pada hari Sabtu (26/12/2021) melaporkan peningkatan pemberian vaksinasi dosis pertama dan kedua selama seminggu yang dimulai pada 15 Desember hingga 21 Desember. Suntikan dosis pertama dan kedua mengalami peningkatan terbanyak pada kaum muda yang masih berusia kurang dari 30 tahun.

1. Peningkatan vaksinasi terbesar pada kelompok usia 18-24 tahun

Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua Kaum Muda Inggris MelonjakIlustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Alex Mecl)

Melansir dari The Guardian, data  vakinasi di Inggris selama seminggu yang berakhir pada 21 Desember menunjukkan ada 221.564 dosis pertama diberikan, meningkat 46 persen dari periode minggu sebelumnya, sementara pemberian dosis kedua sebanyak 279.112 dosis kedua diberikan, meningkat 39 persen.

Peningkatan terbesar terlihat di kalangan orang muda yang masih berusia di bawah 30 tahun untuk dosis pertama, dengan individu yang berusia 18-24 tahun mengalami peningkatan sebesar 85 persen dan ada peningkatan 71 persen untuk pemberian dosis pertama kepada berusia 25-30 tahun.

Pemberian dosis pertama juga mengalami peningkatan kepada kelompok usia di atas 60-an, dilaporkan peningkatan vaksinasi selama periode tujuh hari tertinggi kelompok usia tersebut sejak awal Juni.

Saat ini di Inggris Raya lebih dari 51 juta orang telah mendapatkan setidaknya satu dosis suntikan perlindungan dari virus corona, dengan sekitar 90 persen berusia di atah 12 tahun. Untuk dosis kedua  sudah ada lebih dari 47 juta orang yang disuntik, 82 persen berusia di atas 12 tahun.

2. Tempat vaksinasi di Inggris buka selamat hari perayaan

Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua Kaum Muda Inggris MelonjakIlustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Mat Napo)

Baca Juga: Inggris: 1.115 Migran Lintasi Selat Inggris dalam 2 Hari

Melansir dari BBC, Inggris sedang berusaha meningkatkan tingkat vaksinasi dengan tetap membuka fasilitas vaksin selama periode perayaan, termasuk Natal. Namun, pusat vaksinasi tidak dibuka di Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales pada 25 dan 26 Desember.

Pemberian vaksin tetap berlangsung selama periode perayaan, dengan adanya bantuan relawan pemberi vaksin di seluruh Inggris bekerja selama periode perayaan. Pemerintah telah mengerahkan 750 personel tentara untuk membantu vaksinasi booster.

Saat ini ada ada sekitar 3 ribu fasilitas vaksinasi di Inggris, dengan tempat vaksinasi akan dibuka lebih banyak di tempat yang paling mudah diakses oleh komunitas lokal.

Untuk meningkatkan vaksinasi Departemen Peningkatan Level, Perumahan dan Komunitas pada minggu ini mengumumkan akan memberikan 22,5 juta pound sterling (Rp4,2 triliun) kepada dewan, sebagai bantuan untuk mendorong orang maju dan mendapatkan vaksin selama periode perayaan. Program itu akan menargetkan 60 pemerintah daerah dengan serapan vaksin terendah.

3. Suntikan booster dianggap efektif melawan Omicron

Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua Kaum Muda Inggris MelonjakIlustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Ed Us)

Melansir dari BBC, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya, vaksin dosis pertama dan kedua kurang efektif dalam melawan Omicron, tapi dengan dosis selanjutnya dapat memberikan perilindungan hingga 75 persen kepada orang untuk terhindar dari gejala virus.

Saat ini Lebih dari 32 juta booster  telah diberikan di Inggris Raya atau sekitar 56 persen dari populasi yang berusia 12 tahun ke atas.

Inggris telah berupaya meningkatkan program booster,  dengan tujuan untuk menawarkan suntikan penguat kepada setiap orang dewasa atau berusia 18 tahun ke atas pada akhir tahun ini. Skotlandia dan Wales juga menetapkan tujuan yang sama, sementara Irlandia Utara pada minggu lalu meluncurkan program booster untuk usia di atas 18 tahun yang telah menerima dosis kedua setidaknya tiga bulan.

Menteri Kesehatan Sajid Javid menyerukan agar orang divaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan keluarga mereka, dia juga meyerukan orang mendapatkan booster agar terlindungi dari Omicron. Javid juga memuji lonjakan pemberian vaksin yang terjadi Inggris untuk dosis pertama dan kedua, dikutip dari The Mirror.

Inggris Raya memperkirakan pada 19 Desember ada sekitar 1,74 juta orang sedang terkena virus corona, jumlah itu naik lebih dari 368 ribu dari angka tiga hari sebelumnya. Tingkat itu setara dengan 2,7 persen dari populasi atau satu dari 35 orang. Di London, angka itu adalah satu dari 20.

Baca Juga: Kekurangan Perawat Sosial, Inggris Permudah Aturan Imigrasi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya