Tolak Pengungsi dari Tiongkok, Warga Ukraina Lempar Batu ke Bus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Demo menolak kedatangan pengungsi dari Tiongkok untuk dikarantina di Ukraina masih memanas. Bus yang mengangkut para pengungsi terkait virus corona itu dilempari batu oleh sejumlah warga Ukraina.
Penduduk setempat mengaku khawatir virus corona atau COVID-19 akan menyebar ke seluruh kota, yang saat ini memiliki populasi sekitar 10.000 orang.
Baca Juga: Total 18.306 Orang Sembuh dari Virus Corona, Tapi 2.247 Tewas
1. Presiden Ukraina meminta warganya menunjukkan sikap solidaritas
Para pengungsi yang datang dari Tiongkok itu akan dibawa ke rumah sakit di Novi Sanzhary, yang berada di Poltava Tengah. Mereka akan menjalani masa karantina selama 14 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta warganya untuk menunjukkan solidaritas, dan mengingat bahwa "kita semua adalah manusia".
2. Para pendemo menyalakan api unggun dan menyerang bus yang mengangkut pengungsi dari Tiongkok
Dilansir dari BBC, pada Kamis (20/2) kemarin para pengungsi diterbangkan dari Wuhan, Tiongkok yang menjadi pusat penyebaran virus corona, ke Kharkiv di Ukraina timur. Mereka terdiri dari 45 warga Ukraina dan 27 warga negara asing.
Editor’s picks
Para pengungsi itu diangkut menggunakan enam bus dan mereka akan dibawa ke rumah sakit di Novi Sanzhary. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan demonstran yang menyalakan api unggun, dan warga Ukraina itu melemparkan batu ke arah bus-bus yang mengangkut para pengungsi tersebut.
3. Presiden Ukraina meminta pendemo menghentikan aksinya
Presiden Zelensky meminta warga Ukraina menunjukkan rasa belas kasihan dan menahan diri untuk tidak melakukan protes.
"Sebagian besar penumpang itu adalah orang-orang yang berumur di bawah 30 tahun. Mereka masih dikatakan sebagai anak muda," katanya.
"Tapi ada bahaya lain yang ingin saya sebutkan, bahwa kita semua lupa jika kita ini adalah manusia, dan kita semua adalah orang Ukraina. Kita masing-masing, termasuk mereka yang berakhir di Wuhan selama epidemi," tambahnya.
Hingga hari ini, Jumat (21/2), virus corona telah menewaskan 2.247 orang. Dari jumlah itu, korban tewas terbanyak berada di Provinsi Hubei, Tiongkok yakni 2.144 orang.
Berdasarkan data dari John Hopkins CSSE, meski jumlah korban tewas terus bertambah, namun jumlah pasien yang sudah pulih juga meningkat, yakni total di seluruh negara terdampak ada 18.306 orang.
Per hari ini, ada 76.207 kasus virus corona di negara-negara terdampak. Tiongkok sendiri berada di urutan pertama dengan 75.007 kasus.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Kebal Virus Corona? Ini Kata Peneliti