Kisah Michetti, Wapres Argentina yang Bangkit dari Lumpuh 

Michetti bangkit dari keterpurukan hingga menjadi wapres

Jakarta, IDN Times - Menjadi seorang penyandang disabilitas tak pernah ada dalam bayangan Gabriela Michetti. Berkemeja putih lengan panjang yang dipadu rok panjang berwana hitam, Wapres Argentina ini mendorong sendiri kursi rodanya saat melakukan kunjungan ke Kementerian Sosial. Ia melewati ratusan anak-anak penyandang disabilitas yang melambai-lambaikan bendera kecil Argentina dan bendera Indonesia.

Michetti berkisah tentang kehidupan pribadinya. Bagaimana ia mengalami kecelakaan dan lumpuh, hingga kemudian bangkit dan menemukan kembali semangat dalam dirinya, kendati harus beraktivitas di atas kursi roda.

Baca Juga: Fraksi PKS Kecam Israel Serang Gaza Hari Pertama Ramadan

1. Michetti mengalami kecelakaan pada 1994

Kisah Michetti, Wapres Argentina yang Bangkit dari Lumpuh Dok.IDN Times/Istimewa

Pada suatu hari di tahun 1994, Michetti pergi ke desa tempat orang tuanya bersama suami dan anak mereka yang berusia 2 tahun. Saat hari menjelang senja, ia dan suami berkendara mobil hendak menjemput anaknya yang sedang berjalan-jalan bersama sang kakek dan nenek. Dalam perjalanan, ia yang duduk di belakang kemudi mengalami kecelakaan dan mengalami cedera di tulang belakang.

"Saya mengalami kelumpuhan di separuh badan ke bawah. Saat saya dibawa ke rumah sakit, waktu itu untuk pertama kalinya saya melihat wajah ayah saya kaget, khawatir, dan sedih. Tapi kemudian, saya sampaikan 'Ayah, jangan takut. Saya tetap bahagia walaupun saya di atas kursi roda'," tutur Michetti.

2. Michetti bangkit dari keterpurukan hingga menjadi wakil presiden

Kisah Michetti, Wapres Argentina yang Bangkit dari Lumpuh Dok.IDN Times/Istimewa

Meskipun demikian, Michetti mengaku sempat terpuruk cukup lama. Namun, dukungan orang-orang sekitar berhasil membuatnya bangkit. Segala kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia diamanati negara untuk menjadi Wakil Presiden Argentina.

Perempuan berambut panjang sebahu ini menuturkan, saat itu obsesi terbesarnya adalah dapat bekerja secara mandiri. Dorongan semangat datang dari diri sendiri dan keluarga yang memperlakukan Michetti tanpa perbedaan antara penyandang disabilitas dan nondisabilitas.

"Keadaan setiap orang pasti berbeda-beda. Sebenarnya itu adalah faktor eksternal. Yang terpenting adalah dari dalam diri kita sendiri jangan patah semangat, terus berjuang. Kalau sudah punya hal ini, tidak ada yang bisa mengalahkan kita," kata Michetti.

3. Penyandang disabilitas berhak mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama

Kisah Michetti, Wapres Argentina yang Bangkit dari Lumpuh Dok.IDN Times/Istimewa

Menteri Sosial Agus Gumiwang mengatakan, pencapaian Michetti sebagai Wakil Presiden Argentina menjadi inspirasi bagi semua pihak. Menurut dia, hal dasar yang diperlukan penyandang disabilitas adalah kesempatan dan perlakuan yang sama sebagai manusia dan sebagai warga negara untuk mengaktualisasikan diri dan membuktikan diri di tengah masyarakat.

"Saya berharap kesuksesan beliau bisa menjadi motivasi penyandang disabilitas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, bahwa perbedaan antara ability dan disability sekarang sudah tidak ada. Perbedaan itu sudah buyar manakala semangat terus menyala untuk mengalahkan keterbatasan yang dimiliki," kata Agus.

4. Kementerian Sosial mengembangkan program perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas

Kisah Michetti, Wapres Argentina yang Bangkit dari Lumpuh Dok.IDN Times/Istimewa

Kementerian Sosial juga melakukan pengembangan program perlindungan sosial terintegrasi melalui Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 95.737 penyandang disabilitas berat dalam 91.508 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas bagi 22.500 penyandang disabilitas.

"Di samping itu, Indonesia juga menyelenggarakan program rehabilitasi sosial dalam bentuk bantuan bertujuan, terapi, social care, family support untuk peningkatan kapabilitas sosial, tanggung jawab sosial, dan menyatukan kembali penyandang disabilitas di tengah keluarga dan masyarakat," ungkap Agus.

Agus menjelaskan, program rehabilitasi sosial tersebut telah diberikan kepada 27.500 panyandang disabilitas. Kemensos juga memberikan alat bantu penyandang disabilitas kepada 6.000-8.000 orang per tahun, bekerja sama dengan lembaga-lembaga donatur.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya