Jakarta, IDN Times - Inggris dan Jepang akan menandatangani kesepakatan bilateral baru di bidang pertahanan dan teknologi. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, jelang kunjungannya ke Jepang.
Sunak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin G7 di Hiroshima. Lawatan Sunak tersebut akan menjadi kunjungan pertamanya ke Negeri Sakura, sejak menjabat pada Oktober lalu.
Pada KTT G7 pertamanya sebagai perdana menteri, Sunak akan mengadakan pembicaraan mengenai berbagai isu, mulai dari perihal keamanan di Ukraina dan Indo-Pasifik, kebijakan ekonomi, ancaman negara, hingga investasi infrastruktur global yang berkelanjutan.
"Saya berharap dapat mengunjungi Jepang, mitra ekonomi dan pertahanan penting bagi Inggris di Indo-Pasifik," kata Sunak dalam siaran pers, dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris pada Sabtu (13/5/2023).
Sunak juga menambahkan, KTT G7 tahun ini di Hiroshima ada pada saat yang sangat penting. Sebab, Ukraina sedang berjuang keras untuk bertahan hidup dan Inggris sedang menghadapi ancaman kompleks terhadap perdamaian dan kemakmuran global.
Pada KTT G7 yang akan berlangsung pada 19-21 Mei tersebut, Inggris akan menyerukan aksi internasional terhadap pemaksaan ekonomi oleh negara-negara yang bermusuhan. Pihaknya juga akan memperkuat dukungan untuk Ukraina saat mereka sedang berjibaku menghadapi invasi Rusia.
Diperkirakan, Sunak akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela KTT tersebut. Meski begitu, Inggris tidak merinci lebih lanjut perihal perjalanan Sunak ke Jepang.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris, kedua negara telah memiliki kemitraan digital baru, dengan gabungan sektor TI bernilai lebih dari 406 miliar poundsterling atau setara Rp7.500 triliun. Kemitraan ini untuk meningkatkan kerja sama mereka di era persaingan global yang semakin ketat dalam teknologi dan data.
Kemitraan itu ditetapkan dalam Strategi Digital, untuk meningkatkan kolaborasi internasional dalam masalah teknologi yang kompleks. Kemitraan ini antara lain akan meningkatkan ketahanan rantai pasokan yang signifikan secara global seperti semikonduktor dan telekomunikasi.
Inggris dan Jepang akan memperkuat fondasi perdagangan dan investasi antara ekonomi teknologi mereka. Selain itu, mereka sepakat mempermudah bisnis untuk beroperasi di kedua negara dengan menyelaraskan pendekatan regulasi digital.
Tahun lalu, pemerintah Inggris melakukan investasi lebih lanjut sebesar 15,5 juta poundsterling untuk proyek Hyper-Kamiokande (Hyper-K), yang merupakan eksperimen neutrino global generasi berikutnya di Jepang.
London-Tokyo telah mencapai kesepakatan kerja sama pertahanan untuk memfasilitasi latihan militer bersama pada awal tahun ini, antara Pasukan Bela Diri Jepang dan Angkatan Bersenjata Inggris yang disebut dengan 'Japan-UK Reciprocal Access Agreement'.
Kesepakatan tersebut dilakukan karena kedua negara melihat lingkungan keamanan internasional yang semakin parah di berbagai belahan dunia. Hal ini ditambah dengan tatanan internasional yang telah mapan ditentang oleh agresi Moskow terhadap Ukraina, serta upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan kekerasan di Laut China Timur dan Laut China Selatan, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Jepang.
Dilansir Kyodo News, Inggris dan Jepang memiliki kesepakatan trilateral bersama dengan Italia pada Desember tahun lalu, guna mengembangkan jet tempur generasi mendatang pada 2035.
Bahkan, London, Tokyo, dan Roma menegaskan kembali komitmen mereka pada proyek jet tempur tersebut melalui pertemuan menteri pertahanan ketiga negara yang digelar pada 16 Maret lalu. Ketiga negara mengharapkan proyek jet tempur akan memberikan kontribusi besar dalam memperkuat keamanan global.
Sumber rujukan:
https://www.gov.uk/government/news/pm-on-diplomatic-drive-to-push-uk-priorities-on-the-world-stage
https://english.kyodonews.net/news/2023/05/68c27be908e7-britain-japan-to-reach-new-defense-technology-agreement.html
https://www.mofa.go.jp/erp/we/gb/page1e_000556.html