Tel Aviv, IDN TIMES - Ketegangan antara Israel dengan Suriah dan Iran semakin meningkat, di mana kabar terakhir menyebutkan bahwa negara Zionis tersebut bersumpah akan 'menumpas Bashar Al-Assad jika tetap membiarkan Iran beroperasi di Suriah.'
Dilansir dari Sputnik News, hal ini ditegaskan oleh Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz yang menegaskan bahwa negaranya tidak dapat menerima jika Presiden Suriah duduk manis, dan membiarkan Iran membangun landasan untuk menyerang Israel.
Sang menteri bahkan menyatakan meskipun sejauh ini belum terlibat langsung dalam konflik Suriah, pihaknya akan menumbangkan Pemerintah Suriah saat ini jika diperlukan.
"Jika Assad membiarkan Iran mendirikan basis militernya melawan kami, menyerang kami dari wilayah Suriah, dia harus tahu bahwa itu akan menjadi akhir dari dirinya," tegasnya, sebagaimana dilansir dari Sputnik News.
Penegasan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa negaranya tidak akan menoleransi dugaan kehadiran militer Iran di perbatasan utara mereka, jika perlu melakukan aksi militer.
Dalam paparannya mengenai pengembangan nuklir Iran, sang PM Israel menegaskan bahwa negaranya memilih untuk melakukan konfrontasi dengan Iran 'saat ini daripada nanti', demikian dilansir dari Telegraph UK.
Sang PM Israel menegaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini anggota Garda Revolusi Iran telah mengirimkan persenjataan modern kepada Pemerintah Suriah. Termasuk di dalamnya drones, sistem pertahanan udara dan misil darat ke udara.
Israel dilaporkan telah melakukan serangan sepihak ke pangkalan udara T-4 di Suriah tanggal 9 April lalu menggunakan dua pesawat F-15, dan membunuh 7 warga Iran yang bekerja di tempat tersebut.
Pihak berkuasa di Iran telah berjanji memberikan respon atas serangan tersebut, yang memunculkan spekulasi dari berbagai media Israel, bahwa Iran mungkin saja melakukan serangan misil ke Israel dari wilayah Suriah.
Selama ini Iran telah membantah kehadiran militer mereka di Suriah di tengah tuduhan dari Israel dan Amerika Serikat, meskipun mengakui telah mengirimkan penasihat militer untuk membantu Pemerintahan Bashar Al-Assad memerangi terorisme.