Israel Dituduh Lakukan Genosida Lewat Pembatasan Air di Gaza

Jakarta, IDN Times - Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel melakukan tindak genosida melalui pembatasan akses air bersih di Gaza. Organisasi hak asasi manusia internasional ini merilis laporan setebal 184 halaman pada Kamis (19/12/2024) berdasarkan wawancara dengan 115 orang dan analisis citra satelit.
Pembatasan akses air bersih ini telah berlangsung sejak Israel melancarkan serangan di Gaza pada Oktober 2023. Tindakan tersebut mengakibatkan ribuan kematian warga sipil Palestina serta memicu penyebaran penyakit secara massal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyebut laporan HRW berisi kebohongan mengerikan. Pihaknya mengklaim telah memfasilitasi aliran air dan bantuan kemanusiaan ke Gaza secara berkelanjutan.
1. Cara Israel batasi akses air Gaza
Laporan HRW mengungkap empat cara sistematis Israel membatasi akses air di Gaza. Pertama, Israel memblokir pipa-pipa air utama yang mengalirkan air bersih dari wilayahnya ke Gaza. Tiga jalur pipa air utama diputus saat awal perang.
Israel juga memutus pasokan listrik Gaza sehingga pompa air, fasilitas desalinasi, dan pengolahan air limbah tidak bisa beroperasi. Panel surya yang menjadi sumber energi alternatif di empat dari enam fasilitas pengolahan air limbah diratakan buldoser militer Israel.
Citra satelit yang dianalisis HRW menunjukkan kerusakan masif pada infrastruktur air Gaza. Sebanyak 11 dari 54 reservoir air hancur total, sementara 20 reservoir lainnya mengalami kerusakan. Sebuah video yang viral di media sosial pada Juli 2024 bahkan memperlihatkan insinyur tempur Israel meledakkan reservoir air di distrik Tal Sultan, Rafah.
Bukan hanya menghancurkan, Israel juga menghalangi upaya perbaikan infrastruktur. Pihak militer Israel mencegah masuknya material perbaikan dan membunuh staf teknis yang berusaha melakukan perbaikan. Uni Emirat Arab sempat membangun pipa air dari Mesir pada Februari lalu, namun pipa tersebut rusak akibat serangan Israel di Rafah.
Pihak militer Israel membantah adanya krisis air di Gaza.
"Kami memfasilitasi air dari sisi Israel melalui tiga pipa besar ke utara Gaza serta bagian tengah dan selatan Gaza. Kami tidak punya informasi yang mengatakan ada masalah air di Gaza," ucap Kolonel Abdullah Halabi, kepala Administrasi Koordinasi dan Penghubung Israel untuk Gaza.