Ribuan warga Israel Unjuk Rasa Pembebasan Sandera di Gaza

- Ribuan warga Israel unjuk rasa minta kesepakatan pembebasan sandera di Gaza
- Mayoritas warga Israel dukung akhirnya perang di Gaza, survei menunjukkan 72% setuju dengan gencatan senjata
- Kesepakatan yang dibahas terkait pembebasan sekitar 30 sandera oleh Hamas, imbalannya gencatan senjata selama 60 hari
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Israel mengadakan unjuk rasa untuk mendesak pemerintah segera mencapai kesepakatan pembebasan sandera di Gaza pada Sabtu (14/12/2024). Mayoritas warga Israel mendukung diakhirinya perang di Gaza.
Dalam beberapa hari terakhir ada keyakinan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera akan segera tercapai. Namun, kesepakatan yang dinegosiasikan dilaporkan tidak melibatkan pembebasan semua sandera.
1. 96 warga Israel masih ditahan Hamas

Lior Ashkenazi, seorang aktor terkemuka Israel, yang ikut dalam demonstrasi di Tel Aviv menyerukan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
"Akhiri perang, waktunya telah tiba untuk bertindak dan waktunya telah tiba untuk membawa semua orang pulang," kata Itzik Horn, yang putranya Eitan dan Iair masih ditawan di Gaza, dikutip dari France 24.
Hamas menculik 251 sandera selama serangan Oktober 2023, 96 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 sandera yang diklaim Israel telah tewas.
Dalam kesepakatan gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023, Hamas membebaskan 105 sandera, sebelumnya empat sandera dibebaskan sebelum itu. Delapan sandera diselamatkan dam jenazah 38 sandera dibawa kembali, termasuk tiga orang yang secara keliru dibunuh Israel.
Israel mengklaim serangan Hamas pada Oktober tahun lalu ke wilayahnya mengakibatkan kematian 1.208 orang, sebagian besar warga sipil. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan balasan telah menewaskan sedikitnya 44.930 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil.
2. Warga Israel mendukung kesepakatan gencatan senjata

Dalam sebuah survei yang dirilis Channel 12 pada Jumat (13/12/2024), 72 persen warga Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata, sementara 15 persen menentang, dan sisanya 13 persen mengatakan tidak tahu, dilansir dari The Times of Israel.
Perdana Menteri Netanyahu bersikeras Israel tidak akan menyetujui tuntutan utama Hamas dalam mengakhiri perang. Dalam konstituen Netanyahu, mayoritas 56 persen mendukung kesepakatan tersebut, sementara 24 persen menentang, dan 20 persen mengatakan mereka tidak tahu.
Laporan Wall Street Journal pada Kamis (12/12/2024), menunjukkan kesepakatan yang dibahas pekan ini terkait pembebasan sekitar 30 sandera oleh Hamas. Sebagai imbalannya gencatan senjata selama 60 hari dan dan pembebasan sejumlah tahanan Palestina.
3. Negara yang terlibat negosiasi optimis tercapainya gencatan senjata

Qatar, negara mediator utama pembahasan gencatan senjata tersebut pada pekan lalu menyampaikan bahwa ada momentum baru untuk perundingan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat berkunjung ke Yordania akhir pekan ini menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menyelesaikan perjanjian.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan utusan Timur Tengah Brett McGurk pada Sabtu. Kantor Sisi mengatakan pertemuan itu untuk membahas tentang upaya untuk mengakhiri perang di Gaza.