Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)

Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan Salif di Laut Merah Yaman pada Jumat (16/5/2025). Mereka mengklaim bahwa bahwa kedua pelabuhan tersebut digunakan oleh kelompok Houthi untuk pengiriman senjata.

Dilansir dari CNA, kementerian kesehatan yang dikelola Houthi melaporkan sedikitnya satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan itu. Di Hodeidah, warga mengaku mendengarkan empat ledakan keras dan melihat asap mengepul dari pelabuhan.

1. Israel ancam akan menargetkan pemimpin Houthi

Dilansir dari Al Jazeera, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa serangan pada Jumat baru permulaan saja. Ia menyebut Houthi sebagai alat semata dan menuduh Iran berada di balik tindakan kelompok itu.

"Kami tidak akan berdiam diri dan membiarkan Houthi merugikan kami. Kami akan menyerang mereka dengan kekuatan yang lebih besar, termasuk kepemimpinan mereka dan seluruh infrastruktur yang memungkinkan mereka menyerang kami," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada Jumat.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, berjanji akan memburu dan melenyapkan pemimpin Houthi, Abdel-Malik al-Houthi, jika kelompok pemberontak tersebut terus menyerang Israel. 

“Jika Houthi terus menembak, kami juga akan menyerang kepala kelompok teror, seperti yang kami lakukan terhadap (mantan panglima militer Hamas yang tewas, Mohammed) Deif dan Sinwar (pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar dan saudaranya Mohammed Sinwar) di Gaza,” kata Katz.

Mohammed Ali al-Houthi, salah satu tokoh senior Houthi, menyebut ancaman Israel sebagai ilusi. Ia mengatakan bahwa ancaman itu bertujuan mengulur waktu dengan menetapkan tujuan yang tidak dapat dijangkau.

2. Houthi mulai serang Israel sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023

Sejak perang Israel di Gaza meletus pada Oktober 2023, Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. 

Pada 4 Mei, sebuah rudal yang diluncurkan oleh Houthi menghantam area Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dan menyebabkan beberapa orang terluka. Israel kemudian melakukan serangan balasan yang menargetkan infrastruktur penting, termasuk bandara utama Yaman di Sanaa dan sejumlah pembangkit listrik.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) telah menghentikan operasi militernya di Yaman setelah kelompok Houthi setuju untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah. Pejabat Houthi mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata tersebut tidak mencakup penghentian serangan mereka terhadap Israel.

3. Aksi saling serang Israel-Houthi merupakan eskalasi berbahaya

Hamdah Salhut dari Al Jazeera mengatakan bahwa sejak Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Maret, Houthi telah meluncurkan sedikitnya 34 proyektil ke arah Israel. Menurutnya, kebijakan Israel ke depan adalah melakukan serangan balik.

“Untuk setiap rudal yang ditembakkan, mereka akan melakukan serangan udara seperti ini,” kata Salhut.

Dilansir dari The New Arab, utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengungkapkan bahwa aksi saling serang tersebut menandai eskalasi berbahaya dan dapat menyeret Yaman dalam ketegangan regional yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama