Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Serang Bandara Utama di Ibu Kota Yaman

ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)

Jakarta, IDN Times - Militer Israel melancarkan serangan udara di beberapa bagian ibu kota Yaman, Sanaa, termasuk bandara internasional utama, pada Selasa (6/5/2025). Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dan 35 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah sepenuhnya melumpuhkan Bandara Internasional Sanaa usai menyerang landasan pacu, pesawat dan infrastruktur fasilitas tersebut. Mereka menuduh kelompok Houthi menggunakan bandara itu untuk mentransfer senjata dan personel operatif.

Militer juga mengatakan telah menyerang pembangkit listrik di Sanaa, yang diangap sebagai infrastruktur pasokan listrik yang penting bagi Houthi, dan pabrik semen al-Imran di bagian utara kota tersebut.

1. Balasan atas serangan Houthi terhadap bandara Israel

Dilansir dari BBC, seorang pejabat mengatakan bahwa Bandara Internasional Sanaa telah hancur total akibat serangan Israel. Tiga pesawat yang diserang disebut milik Yemenia Airlines.

Serangan pada Selasa terjadi kurang dari 24 jam setelah Israel mengebom kota pelabuhan Hodeidah di Yaman, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 35 lainnya. Serangan lainnya juga menghantam sebuah pabrik semen di distrik Bajil, 55 km dari timur laut Hodeidah.

Serangan-serangan ini merupakan pembalasan atas serangan rudal dari Houthi yang mendarat di area dekat Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv. Serangan pada Minggu (4/5/2025) itu melukai sedikitnya enam orang dan memaksa bandara ditutup sementara.

2. Houthi berjanji akan balas serangan Israel

Dalam sebuah pernyataan, biro politik Houthi mengecam serangan Israel terhadap Yaman dan berjanji akan melakukan pembalasan.

“Menargetkan pelabuhan Yaman, bandara Sanaa, pabrik semen, dan pembangkit listrik bertujuan untuk menerapkan blokade terhadap rakyat Yaman,” kata Houthi, seraya menambahkan bahwa serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) tidak akan menghalangi Yaman untuk terus melanjutkan dukungannya terhadap Gaza.

Sejak Maret 2025, AS telah mengintensifkan serangan udara di Yaman sebagai respons atas serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah. Sekutu Iran tersebut menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang menghadapi serangan brutal Israel sejak hampir 2 tahun terakhir.

Pada Selasa, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Washington akan menghentikan pengeboman terhadap sasaran Houthi di Yaman setelah kelompok pemberontak itu setuju untuk berhenti menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Oman mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memediasi kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.

3. Serangan terhadap bandara akan menghambat operasi bantuan di Yaman

Israel telah melancarkan beberapa serangan sebelumnya terhadap Houthi di Yaman, termasuk menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan pada Januari 2025. Sebelumnya mereka juga menyerang bandara di Sanaa pada Desember 2025

Sultan Barakat, profesor kebijakan publik di Universitas Hamad Bin Khalifa di Qatar, mengatakan bahwa Bandara Internasional Sanaa bukanlah target strategis yang signifikan. Ia juga membantah klaim Israel yang menyebut bandara itu digunakan untuk menerima pasokan dari Iran.

"Jujur saja, saya pikir ini murni vandalisme. Bandara di Sanaa bukanlah bandara biasa. Bandara ini berada di bawah pembatasan besar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dari Saudi, dari koalisi, bandara ini berada di bawah sanksi," kata Barakat kepada Al Jazeera.

Menurutnya, serangan terhadap bandara tersebut hanya akan menghambat operasi PBB dan lembaga kemanusiaan di Yaman, salah satu negara termiskin di dunia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us