Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel akan Terus Serang Yaman Meski Tanpa Dukungan AS

ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
Intinya sih...
  • Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan ke Yaman.
  • Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap bandara utama Yaman dan fasilitas industri, menewaskan tujuh orang.
  • Kelompok Houthi di Yaman mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan AS namun tetap melanjutkan serangan terhadap Israel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan ke Yaman, baik dengan atau tanpa dukungan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS).

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah AS dan kelompok Houthi di Yaman mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang dimediasi oleh Oman. Israel tidak terlibat dalam kesepakatan tersebut.

"Israel akan mempertahankan dirinya sendiri. Kami melakukan ini di Yaman, kami melakukan ini di tempat lain, dalam jarak yang sangat jauh. Jika ada pihak lain yang bergabung, teman-teman kami dari Amerika, itu akan lebih baik,” kata Netanyahu dalam pidatonya di televisi pada Rabu (7/5/2025), dikutip dari Anadolu.

1. Houthi juga tidak akan berhenti menyerang Israel

Pada Selasa (6/5/2025), militer Israel melancarkan serangan udara terhadap bandara utama Yaman di Sanaa serta beberapa pembangkit listrik dan fasilitas industri. Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas dan 74 lainnya terluka.

Pengeboman tersebut merupakan bagian dari serangkaian serangan balasan terhadap Houthi, setelah kelompok pemberontak itu menembakkan rudal ke Bandara Internasional Ben Gurion pada Minggu (4/5/2025). Rudal tersebut menghantam area perimeter bandara, melukai delapan orang dan menyebabkan aktivitas penerbangan terhenti sementara.

Pejabat senior Houthi, Mohammed Abdul Salam, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan AS tidak mencakup penghentian serangan terhadap Israel. Sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, kelompok tersebut telah menargetkan Israel dan kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
 
"Dukungan Houthi terhadap rakyat Palestina di Gaza tidak akan berubah," katanya, dikutip dari BBC.

2. Serangan Israel berisiko memperparah bencana kemanusiaan di Yaman

Sementara itu, lembaga bantuan medis, Dokter Tanpa Batas (MSF), memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap infrastruktur sipil di Yaman berisiko memperparah bencana kemanusiaan di negara tersebut.

“Serangan ini telah merusak infrastruktur sipil penting di negara yang sudah hancur akibat lebih dari satu dekade perang dan kekerasan. Pada dasarnya, warga sipil yang akan paling merasakan dampak dari tindakan kekerasan ini,” kata MSF dalam pernyataan pada Kamis (8/5/2025).

Dennis Habaasa, kepala misi MSF di Yaman, menyatakan bahwa eskalasi kekerasan ini juga mengancam kelancaran distribusi pasokan penting serta akses terhadap layanan kesehatan.

3. MSF serukan perlindungan terhadap warga sipil di Yaman

MSF mengatakan bahwa pihaknya telah menghadapi kesulitan dalam mengirimkan bantuan ke Yaman, terutama ke fasilitas medis di bagian utara negara itu. Penghancuran Bandara Internasional Sanaa dan pelabuhan Hodeida, yang menjadi jalur utama masuknya bantuan kemanusiaan, semakin memperparah situasi ini.

Organisasi tersebut menyerukan perlindungan terhadap warga dan infrastruktur sipil serta, serta menuntut agar aliran makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan penting lainnya ke Yaman tidak dihalangi. Pasalnya, jutaan masyarakat Yaman masih sangat membutuhkan bantuan di tengah konflik yang berlangsung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us