AS Berencana Tarik Ribuan Pasukan dari Afganistan

Untuk yang terbaik?

Washington D.C, IDN Times - Pejabat Tinggi AS, pada hari Kamis (20/12) menyatakan bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menarik sekitar 5.000 lebih dari 14.000 pasukan AS yang berada di Afganistan.

Kesabaran Trump yang menipis terhadap perang terpanjang AS dan intervensi luar negeri menjadi alasan mengapa munculnya rencana tersebut, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Setengah dari 14.000 pasukan AS di Afganistan akan dipulangkan

AS Berencana Tarik Ribuan Pasukan dari Afganistannews.sky.com

Kehadiran 14.000 pasukan AS di Afganistan menjadi salah satu komitmen AS untuk menghentikan aksi teror dan ekspansi kelompok Taliban. Dikutip dari The Telegraph, sekitar setengah dari 14.000 pasukan AS di Afganistan akan dipulangkan.

Sisa pasukan AS (tetap akan berada di Afganistan) yang tidak lebih dari 9.000 personel tetap akan melaksanakan seluruh agendanya seperti, melatih dan memberi nasehat kepada pasukan Afganistan, serta melanjutkan operasi udara untuk menghancurkan kekuatan Taliban dan kelompok militan lainnya yang masih berkeliaran bebas di Afganistan. 

2. Kejadian 9/11 lanjutan sangat dikhawatirkan

AS Berencana Tarik Ribuan Pasukan dari Afganistanaljazeera.com

Menurut sekutu Trump, Lindsey Abraham, jika Trump benar-benar menarik pasukanya dari Afganistan maka tindakan itu merupakan strategi risiko tinggi yang dapat membuka jalan untuk terulangnya lagi kejadian 9/11, dilansir dari Reuters.

Melihat kondisi Pemerintah Afganistan yang terus secara bertahap kehilangan wilayah kekuasaannya, membuat kehadiran pasukan AS selama 17 tahun berperang tidak berarti. Serangan teror yang terus berlanjut di Afganistan oleh kelompok Taliban telah berhasil mengubah pemikiran masyarakat untuk tidak mempercayai Pemerintah Afganistan karena gagal menjaga kestabilan dan keamanan.

Baca Juga: Karena Pelecehan Seksual, 6 Pejabat Federasi Afghanistan Dinonaktifkan

3. Perang terpanjang yang sulit untuk dimenangkan

AS Berencana Tarik Ribuan Pasukan dari AfganistanMilitary.com

Pemerintah Amerika Serikat yang mulai menginvasi Afganistan setelah serangan 9/11 pada tahun 2001, menganggap bahwa kampanye militernya di sana akan berlangsung dengan sangat singkat. Namun, setelah 17 bertempur melawan kekuatan kelompok Taliban dan militan lainnya yang semakin lama semakin kuat membuat misi AS di Afganistan bisa dikatakan gagal.

Sentimen dan pandangan rakyat Afganistan yang lebih memilih membantu kelompok Taliban ketimbang Pemerintah Afganistan yang disokong oleh militer AS, menciptakan kondisi dimana perang ini sangat sulit untuk dimenangkan.

Pemerintah AS yang mulai berencana menarik pasukannya dari Afganistan dan lebih memilih diplomasi demi menyelesaikan masalah Taliban menjadi sebuah tahap baru yang dapat mengubah masa depan Afganistan.

Baca Juga: Karena Taliban, "Messi Kecil" dari Afghanistan Tinggalkan Rumahnya

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya