Israel Yakin Administrasi Biden Tolak Penjualan F-35 ke UEA

Apakah akan ditolak?

Tel Aviv, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Kamis (28/01), menyampaikan jika Pemerintah Israel yakin peninjauan ulang daftar penjualan senjata Amerika Serikat oleh Administrasi Biden tidak akan mengizinkan penjualan jet tempur canggih F-35 ke Uni Emirat Arab.

Pernyataan ini disampaikan Israel setelah Pemerintah AS yang baru mulai melaksanakan peninjauan ulang penjualan senjata AS dari adminstrasi sebelumnya, dimana Presiden Trump sempat memberikan lampu hijau kepada UEA untuk mendapatkan persenjataan termutakhir dari AS karena telah mau menormalisasi hubungan bersama Israel, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Peninjauan ulang daftar penjualan senjata masih berlanjut

Israel Yakin Administrasi Biden Tolak Penjualan F-35 ke UEAMenteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bersama Presiden AS, Joe Biden. twitter.com/LloydAustin

Terhitung ada dua negara, yaitu Arab Saudi dan UEA, yang rencana pembelian mereka masih memerlukan peninjauan ulang sebelum penjualan senjata dapat diizinkan. Dikutip dari Forbes, kegiatan peninjauan ulang penjualan senjata AS oleh Administrasi Biden sejak Rabu (27/01), masih berlangsung sampai hari ini dengan total penjualan untuk Arab Saudi sendiri menyentuh angka 478 juta Dollar AS atau setara dengan Rp 6.7 triliun. 

Menurut Israel peninjauan ulang ini merupakan hal rutin yang dilakukan setiap pergantian pemerintahan di Amerika Serikat. Dikarenakan penghentian sementara ini, ribuan bom pintar yang sudah dipesan Militer Arab Saudi dan jet tempur F-35 yang menjadi incaran UEA masih harus menunggu persetujuan lebih lanjut sebelum akhirnya dapat segera dipenuhi.

2. Israel tetap pererat hubungan dengan Uni Emirat Arab

Israel Yakin Administrasi Biden Tolak Penjualan F-35 ke UEABendera Uni Emirat Arab, Israel, dan Amerika Serikat. twitter.com/LiorHaiat

Meskipun peninjauan ulang yang dilakukan Administrasi Biden belum membuahkan hasil apa-apa, Pemerintah Israel ternyata tetap berkomitmen terhadap hubungannya dengan UEA. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hubungan Israel dan UEA sudah mencapai "the point of no return" sehingga Israel akan terus mempererat hubungan diplomatik dengan Abu Dhabi, dilansir dari Reuters

Menurut Netanyahu, semua orang akan mengerti bahwa perdamaian akan ditukarkan dengan perdamaian sehingga perkembangan relasi harus dilanjutkan. Keputusan Pemerintah Uni Emirat Arab yang menormalisasikan hubungan diplomatik bersama Israel sempat membuat seluruh dunia heboh, dan sekarang kedua negara tengah menikmati kooperasi yang harmoni, terutama di bidang pariwisata dan ilmu pengetahuan. 

Baca Juga: Kebijakan Deportasi Biden Ditunda Sementara oleh Hakim Federal Texas

3. Keunggulan Militer Israel yang menjadi dilema AS

Israel Yakin Administrasi Biden Tolak Penjualan F-35 ke UEAPasukan Pertahanan Israel di Perbatasan Israel-Gaza. twitter.com/IDF

Negara Israel yang telah lama menjadi salah satu sekutu AS di Timur Tengah yang paling dapat diandalkan, tentunya akan menjadi dilema bagi Washington untuk tetap mendukung keunggulan Militer Israel di tengah persekutuan yang masif.

Dilaporkan Reuters, setelah UEA menyetujui normalisasi dengan Israel, Administrasi Trump masuk ke dalam sebuah dilema karena penolakan Pemerintah Israel untuk mengizinkan penjualan jet tempur F-35 ke UEA yang merupakan sekutu AS karena dipercaya akan mengancam "keunggulan kualitatif" Militer Israel di Timur Tengah.

Walaupun dengan penolakan yang diberikan Israel, Presiden Trump masih memberikan izin penjualan F-35 ke UEA, namun Ia tetap memastikan jika keunggulan Israel di Timur Tengah tidak akan terancam. Sekarang dengan terhentinya proses penjualan F-35 untuk sementara waktu dikarenakan adanya proses peninjauan ulang, Netanyahu sudah menugaskan menteri pertahanannya, Benny Gantz, untuk segera membahas kerja sama pertahanan strategis bersama Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.

Baca Juga: Baru Menjabat, Presiden Biden Digugat soal Kebijakan Deportasi

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya