Suriah Berhasil Membelah Pertahanan Pemberontak di Ghouta Timur

Mungkinkah tak lama lagi perang di sana akan usai?

Damascus, IDN Times - Pasukan Pemerintah Suriah pada hari Sabtu (10/3/2018) telah memperkuat penyerangannya di Ghouta Timur semenjak tiga minggu terakhir. Serangan kali ini telah berhasil membelah kekuatan utama pemberontak.

Sehingga sekarang konsentrasi pasukan mereka terbagi menjadi dua. Kota Douma dan kota kecil didekatnya Harasta yang masih dipertahankan oleh pasukan pemberontak, sekarang harus menerima kenyataan bahwa mereka telah terkepung serta diambang kekalahan, seperti yang dilansir dari The Guardian dan ABC News.

1. Serangan yang dapat menjadi 'akhir permainan' dari pasukan pemberontak di Ghouta Timur

Suriah Berhasil Membelah Pertahanan Pemberontak di Ghouta TimurAl Jazeera

Pertama kalinya dalam operasi pertempuran di Ghouta Timur, pasukan Pemerintah Suriah atau pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al Assad, melakukan penyerangan intensif yang berhasil membelah pertahanan utama pasukan pemberontak.

Menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights, pasukan pemerintah melakukan penyerangan yang didahului serangan artileri, udara, dan helikopter. Serangan ini berhasil melemahkan pertahanan mereka.

Setelah semua gempuran di awal telah selesai, pasukan darat Pemerintah Suriah mulai melancarkan serangan dan terus memukul mundur pasukan pemberontak hingga akhirnya mereka berhasil terbelah dari pertahanan mereka di Ghouta Timur.

Selama tiga minggu terakhir pasukan Pemerintah belum ada menghasilkan progres yang signifikan. Mereka hanya melakukan bombardir di wilayah-wilayah pertahanan pemberontak menggunakan artileri dan pesawat tempur.

Walaupun mereka juga telah mengirimkan angkatan darat mereka, tetapi pertahanan pemberontak cukup kuat. Barulah pada hari Sabtu ini (10/3/2018) lalu, pasukan pemerintah berhasil memberikan pukulan telak kepada pemberontak, dan bisa dimungkinkan dengan terbelahnya pasukan oposisi maka kekalahan mereka di Ghouta tidak lama lagi.

2. Terbelah dan terkepungnya Kota Douma

Suriah Berhasil Membelah Pertahanan Pemberontak di Ghouta TimurISW Research

Serangan intensif pasukan Pemerintah Suriah yang telah membelah Ghouta Timur, ternyata sangat merugikan pasukan Salafi (pembontak). Wilayah pertahanan mereka yang awalnya cukup besar, sekarang telah dipersempit dengan kemunduran dan terkepungnya sebagian dari pasukan mereka di Kota Douma. Douma merupakan kota besar yang berada di wilayah Ghouta Timur.

Mundur dan terjebaknya pasukan pemberontak di Kota Douma dan kota kecil Harasta, telah membuat pertahanan utama Salafi melemah sekali. Serangan pasukan pemerintah yang masih belum selesai dan terus berlanjut, akan menjadi momok utama pasukan Salafi dalam usaha mereka mempertahankan Ghouta Timur, terutama Kota Douma yang terkepung.

ika Douma dan Harasta jatuh ke tangan Pemerintah Suriah, maka pertempuran di Ghouta Timur akan segera berakhir.

3. Pertempuran Ghouta Timur yang semakin dahsyat

Suriah Berhasil Membelah Pertahanan Pemberontak di Ghouta TimurNew York Times

Memasuki minggu ketiga dari tumpahnya darah Ghouta Timur akibat konflik pasukan Pemerintah Suriah dan pemberontak, ternyata sudah meninggalkan banyak duka bagi penduduk sipil. Setidaknya sudah lebih dari 1000 penduduk sipil yang terbunuh di Ghouta, dan 49 hingga 65 orang dinyatakan tewas di hari Jumat (9/3/2018) lalu, ketika bombardir pasukan pemerintah mengenai daerah padat penduduk.

Serangan yang membabi buta dan tidak berperikemanusiaan ini, telah menewaskan banyak anak-anak, wanita, dan orang yang tidak memegang senjata sama sekali. Bom kimia terpaksa digunakan untuk melemahkan pertahanan Pemberontak Salafi, tapi sayangnya penduduk sipil selalu menjadi korban utama.

PBB yang baru saja mengirimkan bantuan obat, makanan, dan mengevakuasi beberapa warga Ghouta Timur di hari Jumat (9/3/2018), ternyata juga mengalami pengeboman meskipun waktu gencatan senjata masih berlaku.

Pemerintah Suriah yang tidak mengakui keputusan PBB untuk menghentikan pertempuran di Suriah selama 30 hari, hanya akan menyetujui dan mengikuti permintaan Rusia. Yaitu gencatan senjata berdasarkan waktu tertentu per hari.

Dengan dimulainya serangan baru ini, nasib Ghouta Timur akan semakin menjadi 'neraka' yang sesungguhnya dan penduduk sipil tetap menjadi korban yang tidak dapat dihindari.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya