Trump Belum Tetapkan Kapan AS Keluar dari Suriah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat melalui Presiden Donald Trump, pada hari Rabu (02/01) menyatakakan bahwa AS sampai saat ini belum menetapkan waktu dan kapan mereka akan menarik pasukannya dari Suriah.
Pasukan Kurdi sokongan AS yang masih bertempur melawan ISIS di beberapa titik di Suriah dan adanya ancaman bentrokan senjata antara Turki-Kurdi menjadi alasan mengapa Pemerintah AS belum dapat menetapkan kapan mereka harus keluar, seperti yang dilansir dari Reuters
1. Trump janji lindungi pasukan Kurdi
Dikutip dari RFE/RL, melihat pertempuran yang masih berkecamuk di Suriah antara Pasukan Kurdi yang disokong oleh kekuatan militer Amerika Serikat dan ISIS membuat Presiden Trump berjanji untuk melindungi serta mendukung kekuatan Kurdi yang sangat diperlukan.
Selain masalah ISIS, Pemerintah AS juga melihat sekutunya di NATO, Turki, yang semakin memupuk kekuatan alutsista di perbatasan Suriah yang sampai saat ini masih belum jelas kemana senjata itu akan diarahkan, membuat AS merasa masih harus tetap berada di Suriah demi melindungi kepentingan dan pasukan yang mereka sokong.
Beberapa komandan militer AS juga menyampaikan sebuah wacana jika AS keluar dari Suriah maka seluruh persenjataan dan persediaan yang diberikan AS kepada Pasukan Kurdi tidak akan diambil kembali oleh AS asalkan mereka tidak menjualnya kepada Iran atau pihak tertentu.
Baca Juga: Berada di Irak, Trump Dukung Penarikan Pasukan AS dari Suriah
2. Belum ada penetapan waktu keluarnya pasukan AS dari Suriah
Editor’s picks
Amerika Serikat yang awalnya diberitakan akan menarik seluruh pasukannya dalam kurun waktu 4 bulan (120 hari) dari Suriah ternyata tidak dibenarkan.
Presiden Donald Trump menyatakan bahwa sampai saat ini dirinya maupun Pemerintahan Amerika Serikat belum menetapkan waktu penarikan pasukan AS dari Suriah dan dirinya membantah pernah menyampaikan batasan waktu 4 bulan seperti dikabarkan banyak media, dilansir dari Reuters.
Pemerintah AS masih merencakan operasi kemundurannya dari Suriah dengan sangat teliti agar berhasil dan tanpa meneteskan darah, Trump sendiri juga menjelaskan bahwa pasukannya akan keluar secara berlahan namun pasti.
3. Mengantisipasi bentrokan senjata antara Turki dan Kurdi
Turki yang dipilih Amerika Serikat sebagai pengganti kekuatannya di Suriah mulai menumpuk kekuatan di perbatasan Suriah. Meskipun AS dan Turki merupakan sekutu di secarik kertas, keduanya memiliki pandangan yang berbeda terhadap masa depan Suriah.
Keterlibatan Turki di Suriah sendiri diakibatkan masalah Pasukan Kurdi (YPG) yang mereka anggap sebagai kelompok teroris, dimana kelompok ini juga mendapat pendanaan dan bantuan militer dari Pemerintah AS untuk melawan keberadaan ISIS. Presiden Trump sangat mengerti bahwa Turki dapat mengisi kekosongan kekuasaan setelah AS keluar dari Suriah, namun ia juga berjanji untuk melindungi Pasukan Kurdi dari ancaman Turki yang selama ini sudah bekerjasama dengan AS dalam pemberantasan ISIS di Suriah.
Tentunya masih belum jelas apa yang akan terjadi dan hanya keputusan di masa depanlah yang akan menjadi kunci perkembangan masalah ini.
Baca Juga: Presiden Erdogan Undang Trump Berkunjung ke Turki, Ada Apa?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.