Bom Kabul: 110 Orang Tewas, Termasuk 13 Militer AS-28 Pejuang Taliban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ibu Kota Afghanistan, Kabul, diguncang dua serangan bom hari Kamis (26/08) yang dilancarkan oleh kelompok teroris Islamic State-Khorasan (ISIS-K), dikenal pula sebagai Islamic State of Khorasan Province (ISKP).
Dikutip dari Al Jazeera, 110 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bom bunuh diri di sekitar akses masuk Bandara Hamid Karzai, Kabul, dan Hotel Baron. Selain tembakan, ISIS-K juga menembaki warga sipil dan militer yang sedang melakukan misi evakuasi.
ISIS-K mengklaim serangan mereka ditujukan kepada penerjemah dan kolaborator yang bekerja untuk militer Amerika Serikat (AS).
1. Biden berjanji untuk balas dendam
Di antara para korban adalah 13 prajurit marinir AS. Gugurnya tameng demokrasi AS tersebut mengundang respon keras dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Bagi mereka yang terlibat dalam serangan ini, maupun semua orang yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburu kalian dan membuat kalian membayar semua ini", ujar Biden.
Baca Juga: Kabul Dibom ISIS-K, Presiden Joe Biden: Evakuasi Tetap Berlanjut
2. Taliban konfirmasi anggota termasuk korban jiwa dalam ledakan
Editor’s picks
Taliban menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan berdarah itu. Mereka juga melaporkan adanya korban jiwa dari pihak Taliban.
Berdasarkan informasi yang dirilis penguasa de facto Afghanistan itu, setidaknya 28 anggota Taliban terbunuh ketika serangan terjadi, seperti dilansir dari Reuters.
Meskipun begitu, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid memastikan tidak ada pejuang mereka yang tewas ketika dua bom meledak di Kabul.
Baca Juga: AS Peringatkan Ancaman Teroris ISIS-K di Afghanistan, Apa Itu?
3. Ancaman teror dari ISIS-K
Dideklarasikan Januari 2015, ISIS-K didalangi pejuang Taliban asal Pakistan yang tidak puas dengan kepemimpinan Taliban. ISIS-K berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS pusat di Irak dan Suriah. Mereka hadir di Afghanistan untuk mendirikan khilafah, bertentangan dengan Imarah Islam yang hendak didirikan oleh Taliban.
Melansir France24, intelijen Barat telah lama memperkirakan ancaman dari ISIS-K atau ISIS cabang Afghanistan segera bangkit, setelah dalam beberapa tahun terakhir mereka dilemahkan oleh Taliban dan militer AS.
Selama kegiatan operasinya di Afghanistan, ISIS-K dikabarkan telah melakukan banyak aksi teror terhadap masyarakat, termasuk serangan bom bunuh diri dan penyerangan ke masjid-masjid beraliran selain sunni.
Baca Juga: Melihat Akar Permusuhan ISIS-K vs Taliban: Khilafah Lawan Imarah Islam