Jakarta, IDN Times - Bahan-bahan peledak yang disimpan di sebuah fasilitas militer Kazakhstan yang ada di provinsi Zhambyl, meledak pada hari Kamis (26/8). Akibatnya, 60 orang dilaporkan terluka.
Selain itu, penduduk empat desa yang berjarak dalam radius satu kilometer dari ledakan, sedang dievakuasi oleh pihak yang berwenang. Penyelidikan penyebab ledakan sedang dilakukan oleh otoritas setempat.
Ledakan fasilitas militer di provinsi Zhambyl itu terletak sekitar 377 kilometer sebelah barat laut kota Almaty. Beberapa bahan peledak untuk keperluan teknis yang disimpan meledak pada hari Kamis dan melukai 60 orang.
Dilansir Reuters, dari mereka yang terluka itu, Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengatakan sekitar 30 orang di antaranya adalah prajurit militer atau petugas darurat yang berada di sekitar lokasi.
Pemerintah daerah wilayah telah menjelaskan bahwa mereka semua sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pihak berwenang yang bertanggung jawab lalu lintas dan kereta api mengatakan mereka saat ini menutup sementara jalan dan rel yang melewati daerah itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertahanan Kazakh, ledakan besar di gudang tempat penyimpanan bahan peledak bermula dari kebakaran. Dilansir Euro News, pihak kementrian mengatakan "akibat ledakan, tidak ada amunisi yang tersisa dan pecahannya terlempar."
Asisten Menteri Pertahanan yang bernama Ruslan Shpekbayev telah dikirim ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Penduduk dari empat desa di sekitar lokasi ledakan, selanjutnya dievakuasi oleh otoritas setempat.
Dalam video yang beredar di media sosial, sebelum ledakan itu, ada api yang menyala besar dan mengirim asap hitam mengepul ke udara. Ledakan kemudian terjadi dan terlihat seperti bom dahsyat, menggetarkan wilayah sekitar.
Ledakan pada hari Kamis terjadi sekitar pukul 19:00 waktu setempat. Melansir media pemerintah Russia, Tass, ada 10 ledakan yang mengikuti setelah kebakaran yang terjadi. Korban jiwa yang ditimbulkan akibat ledakan itu sedikitnya lima orang.
Dalam perkembangan yang terbaru dari peristiwa tersebut, total 90 orang yang terluka dan 28 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Seorang korban yang meninggal adalah Sersan yang lahir pada tahun 1992. Dia bertanggung jawab atas upaya memadamkan api di tempat penyimpanan amunisi.
Kementrian Pertahanan Kazakhstan mengatakan "dia meninggal di lokasi kecelakaan setelah ledakan. Dia termasuk di antara prajurit yang lokasinya tidak diketahui pada pagi hari 27 Agustus," kata kementerian itu.
Tim pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar wilayah tersebut, bersama dengan tim petugas darurat yang ikut membantu.