Athena, IDN Times - Kebakaran hutan kembali terjadi di Yunani, tepatnya di area konservasi yang tak jauh dari ibukota Athena. Bahkan kebakaran hutan kali ini disebut sebagai bencana alam hebat yang diperkirakan sudah menghanguskan ribuan hektare hutan.
Bahkan kebakaran hutan ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam 30 tahun terakhir. Selain itu, asap kebakaran juga sudah mengarah ke Athena yang berbahaya lantaran dapat menganggu pernapasan.
Kebakaran hutan sudah melanda area konservasi yang masuk di wilayah Attica, Yunani sejak beberapa hari terakhir. Lokasi pusat kebakaran berada sekitar 90 km sebelah barat Athena dan diperkirakan api bermula dari Pegunungan Geraneia yang diperkirakan sudah terjadi sejak Rabu (19/05/2021) malam.
Pemerintah Yunani menyebut kebakaran ini sebagai salah satu fenomena kebakaran hutan terbesar dalam 20-30 tahun terakhir. Selain itu, ilmuwan juga menjuluki peristiwa ini sebagai bencana ekologi hebat dan terbesar di tahun 2021 ini, dilansir dari El Mundo.
Dilansir dari 20Minutos, kebakaran hutan sejak beberapa hari terakhir di Attica, Yunani tersebut telah menghanguskan 5.000 hektare hutan. Bahkan akibat kebakaran hutan besar kali ini menyebabkan ribuan penduduk dari tujuh daerah terpaksa mengungsi ke wilayah yang aman di Megara.
Bahkan asap kebakaran hutan terlihat dapat terlihat dari area metropolitan Athena, area selatan semenanjung dan Kepulauan Aegean. Angin kuat menjadi pemicu membesarnya api dari barat semenanjung menuju ke Pegunungan Geraneia. Kecepatan api diperkirakan dapat mencapai 60 km per jam sejak hari Minggu lalu.
Pemerintah Yunani sudah mengerahkan sebanyak 270 personil pemadam kebakaran yang dibantu 16 pesawat untuk menjinakkan api. Namun diketahui tidak ada satupun orang yang terluka ataupun tewas akibat insiden ini, tapi sejumlah rumah warga di beberapa pedesaan dan dusun hangus kebakaran.
Sejak hari Jumat (21/05/2021) sejumlah regu penyelamat dari organisasi Caesar’s Paradise juga sudah diterjunkan untuk menolong binatang yang terluka, terkena luka bakar, dehidrasi akibat api dan memberikan makanan, air, serta pengobatan. Diketahui kebakaran menyebabkan burung, kura-kura, landak, babi hutan, serta anjing dan kucing mati akibat asap beracun dan terbakar.
Kebakaran hutan kali ini sudah menghanguskan 54 persen area hutan pinus lebat. Pasalnya pegunungan tersebut termasuk 6,1 persen rangkaian pegunungan dalam situs konservasi alam milik Uni Eropa bernama Natura 2000, dilaporkan dari laman The Guardian.