Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemadam kebakaran (unsplash.com/Jay Heike)
pemadam kebakaran (unsplash.com/Jay Heike)

Intinya sih...

  • Gelombang panas dan angin kencang memperparah kebakaran.

  • Negara-negara tetangga ikut membantu padamkan api.

  • Kebakaran hutan kerap terjadi selama musim panas.

Jakarta, IDN Times - Kebakaran hutan melanda wilayah selatan Siprus, menewaskan sedikitnya dua orang dan memaksa ratusan warga mengungsi.

Dilansir dari BBC, pihak berwenang mengatakan bahwa dua jenazah ditemukan di dalam mobil yang terbakar, setelah kebakaran pertama kali terjadi di desa Malia, distrik Limassol, pada Rabu (23/7/2025) sore.

Meski jenazah tersebut belum diidentifikasi secara resmi, namun media lokal melaporkan bahwa mobil itu milik seorang perempuan berusia 77 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang. Kedua korban diduga merupakan pasangan lansia dari daerah tersebut.

Sedikitnya 10 orang juga mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya dalam kondisi parah. Kebakaran juga menghancurkan rumah-rumah milik warga dan merusak lahan seluas 100 km persegi.

1. Gelombang panas dan angin kencang memperparah kebakaran

Cuaca ekstrem telah memperparah intensitas kebakaran, dengan suhu melonjak hingga 43 derajat Celsius pada Rabu. Angin kencang yang tidak menentu turut menghambat upaya pemadaman api.

Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Dalam Negeri Siprus memerintahkan evakuasi segera di sepanjang wilayah pegunungan sejauh 14 km. Anak-anak yang berada di perkemahan dekat desa Lofou juga telah dipindahkan ke tempat aman. Sementara itu, sejumlah desa dilaporkan kehilangan aliran listrik maupun pendingin udara akibat kebakaran.

“Saat saya masuk ke rumah, saya melihat gunung dan lembah penuh dengan api. Saya menangis, sungguh saya menangis, karena ada orang-orang yang terbakar," ujar Antonis Christou, warga desa Kandou yang terdampak kebakaran.

2. Negara-negara tetangga ikut bantu padamkan api

Lebih dari 250 petugas pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Pemerintah Siprus juga meminta bantuan dari negara-negara tetangga dan Eropa untuk mendukung upaya pemadaman.

Spanyol dilaporkan mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran, sementara Yordania mengirimkan helikopter. Selain itu, sebuah helikopter milik Angkatan Udara Inggris (RAF) yang berbasis di Siprus turut memberikan dukungan tambahan.

Para pejabat belum dapat mengidentifikasi penyebab kebakaran tersebut. Namun, mereka menyatakan bahwa angin kencang yang bertiup tidak menentu telah berkontribusi besar terhadap penyebaran api.

3. Kebakaran hutan kerap terjadi selama musim panas

Siprus kerap mengalami kebakaran hutan selama musim panas. Pada 2021, empat pekerja pertanian asal Mesir tewas akibat kebakaran hutan yang menghanguskan sekitar 55 kilometer persegi di distrik Limassol.

Saat ini, Siprus juga sedang menghadapi kekeringan parah. Waduk Kouris, yang terbesar di negara itu, bahkan hanya terisi 15,5 persen dari kapasitasnya.

Sementara itu, gelombang panas ekstrem masih melanda Eropa sepanjang musim panas ini. Kebakaran hutan juga terjadi di Pulau Kreta, Turki, dan Spanyol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team