Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebakaran Hutan di Turki Tewaskan 10 Petugas Pemadam dan Relawan

ilustrasi kebakaran hutan (unsplash.com/Malachi Brooks)
ilustrasi kebakaran hutan (unsplash.com/Malachi Brooks)
Intinya sih...
  • Presiden Erdogan dan Menteri Kehakiman Turki memberikan belasungkawa kepada korban
  • Total 13 orang tewas akibat kebakaran hutan di Turki sepanjang tahun 2025
  • Kebakaran hutan juga terjadi di Siprus, dengan kerusakan besar pada rumah-rumah di wilayah perbukitan di utara kota Limassol

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 10 petugas pemadam kebakaran dan penyelamat tewas saat berusaha memadamkan kebakaran hutan di provinsi Eskisehir, barat laut Turki, pada Rabu (23/7/2025).

Menteri Pertanian dan Kehutanan Ibrahim Yumakli mengatakan, sekitar 24 pekerja kehutanan dan relawan penyelamat terjebak dalam kobaran api setelah terjadi perubahan arah angin secara tiba-tiba. Akibatnya, 10 orang meninggal dunia, sementara 14 lainnya terluka.

“Sayangnya, kami kehilangan lima pekerja kehutanan dan lima (penyelamat),” kata Yumakli pada Rabu malam, seraya menambahkan bahwa seluruh korban luka saat ini telah dirawat di rumah sakit.

1. Presiden sampaikan ucapan belasungkawa

Anggota parlemen setempat, Nebi Hatipoğlu, menyatakan bahwa masyarakat sangat berduka atas kehilangan petugas yang gugur saat memadamkan api.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban. Dalam pernyataan di media sosial X, ia memuji para korban karena telah berjuang melindungi hutan dengan mengorbankan nyawa mereka.

“Saya berdoa memohon belas kasihan Tuhan bagi saudara-saudari kita yang telah berjuang dengan mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi hutan kita. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka dan seluruh bangsa kita,” tulis Erdogan.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Turki menyatakan bahwa dua jaksa telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut, dilansir dari Al Jazeera.

2. 13 orang tewas akibat kebakaran hutan di Turki sepanjang 2025

Dengan tewasnya 10 orang pada Rabu, jumlah korban jiwa akibat kebakaran hutan sepanjang tahun ini di Turki bertambah menjadi 13 orang. Awal bulan ini, seorang pria lanjut usia dan dua pekerja kehutanan tewas dalam kebakaran hutan di dekat kota Odemis, di provinsi Izmir.

Suhu tinggi yang mencapai lebih dari 40 derajat Celsius dan angin kencang telah memicu kebakaran hutan di antara Istanbul dan ibu kota Ankara sejak Selasa (22/7/2025) pagi. Kobaran api yang meluas mengancam permukiman warga dan mengakibatkan sejumlah desa harus dievakuasi.

Menteri Yumakli mengatakan bahwa cuaca panas ekstrem dan kondisi angin yang tidak menentu juga diperkirakan terjadi pada Kamis (24/7/2025).

“Mulai besok, kita akan menghadapi suhu yang luar biasa tinggi dan perubahan arah angin yang ekstrem. Sekali lagi, saya mengimbau kepada seluruh 86 juta warga untuk tetap waspada dan berhati-hati secara ekstra,” ujarnya.

3. Siprus juga dilanda kebakaran hutan

Dilansir dari The Guardian, Turki telah dilanda gelombang panas sejak Minggu (20/7/2025), dengan suhu mencapai 6-12 derajat Celsius di atas rata-rata musiman. Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan kemungkinan dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas.

Kebakaran hutan juga terjadi di negara tetangga, Siprus. Pihak berwenang mengatakan bahwa kebakaran melanda wilayah perbukitan di utara kota Limassol, yang terletak di bagian selatan Siprus. Seorang juru bicara pemadam kebakaran mengatakan telah terjadi kerusakan besar pada rumah-rumah di wilayah tersebut.

Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, mengatakan bahwa ia telah meminta bantuan untuk mengendalikan kebakaran melalui skema bantuan Uni Eropa (UE), Negara tetangga, Yordania, juga disebut akan mengirimkan bantuan.

"Situasinya sangat sulit dan titik api sangat besar. Semua pasukan telah dikerahkan," katanya kepada wartawan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us