Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memperingatkan Arab Saudi bahwa akan ada konsekuensi jika OPEC+, organisasi negara-negara penghasil minyak, benar-benar memangkas produksi minyak setelah Washington menyampaikan keberatannya.

Pernyataan Biden disampaikan pada Selasa (11/10/2022), sehari setelah Senator Demokrat Bob Menendez mengatakan bahwa AS harus segera membekukan semua kerja sama dengan Arab Saudi, termasuk penjualan senjata.

“Akan ada beberapa konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia. Saya tidak akan membahas apa yang saya pertimbangkan dan apa yang ada dalam pikiran saya. Tapi akan ada, akan ada konsekuensinya,” kata Biden dalam wawancaranya dengan CNN.

1. Tantangan bagi Biden di dalam dan luar negeri

Presiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Pekan lalu, OPEC+ mengatakan akan memangkas target produksi minyak sebesar dua juta barel per hari, menentang tekanan dari AS.

Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, mengatakan keputusan itu bertujuan untuk menstabilkan pasar minyak di tengah kenaikan suku bunga oleh bank sentral dan prospek resesi global.

Tetapi, para kritikus berpendapat bahwa pembatasan produksi menaikkan harga minyak secara global, yang menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi Rusia untuk terus mendanai perangnya di Ukraina, meskipun ada sanksi Barat terhadap ekonominya.

Langkah itu juga dipandang sebagai tamparan diplomatik bagi pemerintahan Biden, saat bersiap untuk pemilihan sela pada November.

“Ini benar-benar terlihat menguntungkan musuh politik presiden di AS. Harga energi yang tinggi tidak baik untuk presiden secara politik. Alasan lain, Gedung Putih tidak senang dengan fakta bahwa ini benar-benar dilihat sebagai selaras dengan (keinginan) Rusia,” kata Kimberly Halkett dari Al Jazeera.

2. Saudi bantah keputusan OPEC+ demi menguntungkan Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di