Kemlu: Tak Ada WNI di Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengatakan hingga kini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menumpang dan menjadi korban jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada Rabu (25/12/2024). Berdasarkan data manifes, mayoritas penumpang berasal dari Azerbaijan, Kazakhstan, Rusia, dan Kirgistan.
"Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI di dalam pesawat Azerbaijan Airline yang jatuh di Kazakhstan," ujar Judha dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024).
Sementara, Wakil Perdana Menteri Azerbaijan, Kanat Bozumbayev, mengatakan jumlah korban tewas pesawat jenis Embraer bertambah menjadi 38 orang. Dilansir dari stasiun berita CNN hari ini, 29 penumpang, termasuk di dalamnya dua anak berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.
Sebanyak 11 orang di antaranya kini berada dalam kondisi kritis. Potongan video yang menggambarkan penumpang yang berusaha menyelamatkan diri usai pesawat jatuh sangat memilukan. Semua penumpang yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Kondisi jenazah dalam keadaan yang menyedihkan. Sebagian besar dalam keadaan terbakar. Tetapi jenazah sudah dievakuasi dan kini berada di kamar jenazah. Proses identifikasi akan dilakukan," ujar Wakil PM Bozumbayev.
Dia menambahkan ada seorang penumpang selamat yang belum diketahui identitasnya. Namun kondisinya masih belum sadarkan diri.
1. Tim SAR berhasil menemukan kotak hitam pesawat
Sementara, kantor berita pemerintah Azerbaijan, AZERTAC melaporkan tim SAR sudah berhasil menemukan kotak hitam pesawat. Pemerintah Kazakhstan sudah membentuk sebuah komisi khusus untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat bernomor penerbangan J2-8243 itu. Selain itu, komisi tersebut juga akan membantu keluarga penumpang.
Pemerintah Kazakhstan akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam proses investigasinya. Pesawat jenis Embraer itu berangkat dari ibu kota Baku, Azerbaijan sekitar pukul 03.55 waktu setempat, menuju Grozny, Rusia. Stasiun berita BBC melaporkan berdasarkan keterangan maskapai, rute pesawat sempat dialihkan lantaran ada kabut tebal.
2. Azerbaijan Airlines menghentikan sementara penerbangan ke Rusia
Lebih lanjut, Azerbaijan Airlines telah menghentikan sementara penerbangan dengan rute menuju ke kota-kota di Rusia seperti Grozny dan Makhachkala hingga proses penyelidikan rampung.
Namun, kini muncul spekulasi pesawat yang mengangkut 62 penumpang itu mungkin ditembak jatuh. Hal itu lantaran terlihat lubang besar di bagian ekor pesawat Azerbaijan Airlines.
Lubang-lubang tersebut, yang terlihat jelas dalam foto dan video pesawat Embraer 190, menurut beberapa komentator dan warganet, tampak disebabkan tembakan senjata.
Para penyelidik dari Kazakhstan dan Azerbaijan belum memberikan komentar terkait lubang tersebut. Maka spekulasi di media sosial pun berkembang bahwa pesawat itu ditembak jatuh.
Perdebatan ini diperkuat oleh laporan yang menyebutkan pesawat tersebut tidak dapat mendarat di Grozny, Chechnya, karena serangan drone Ukraina beberapa jam sebelum kecelakaan.
3. Pemerintah Rusia minta tak ada spekulasi sebelum keluar hasil penyelidikan
Sementara, spekulasi yang berkembang di media sosial itu ditanggapi juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov. Kantor media pemerintah Rusia, RIA Novosti mengutip kalimat Peskov yang menyebut sangat tidak masuk akal menyimpulkan apapun lantaran investigasi belum selesai.
Namun, pejabat yang berwenang tidak menjelaskan alasan pesawat justru melintasi lautan. Tetapi jatuhnya Azerbaijan Airlines terjadi tak lama ada serangan drone ke bagian selatan Rusia.
Sedangkan, pabrik pembuat pesawat, Embraer mengatakan memantau dari dekat setiap perkembangan situasi yang ada. Mereka mengaku siap membantu otoritas setempat untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.