Kepala Intelijen Ukraina: Rusia Ciptakan Ilusi di Kherson

Jakarta, IDN Times - Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, pada Senin (24/10/2022), mengungkapkan bahwa Rusia hanya menciptakan ilusi di Kherson. Pasalnya, menurutnya, Rusia tidak menarik diri dari wilayah tersebut dan justru bersiap mempertahankan Kherson dari Ukraina.
Pekan lalu, Budanov juga menyatakan kepercayaan dirinya bahwa perang akan berakhir pada musim panas tahun depan. Ia menyebut tentara Ukraina akan membebaskan seluruh wilayahnya hingga mencapai perbatasan seperti pada 1991.
1. Budanov sebut Rusia tengah mempersiapkan pertahanan di Kherson
Keterangan itu disampaikan ketika Budanov diwawancarai dalam media lokal Ukrainska Pravda. Ia menyebut bahwa persiapan dan ungkapan Rusia untuk menarik diri dari Kherson adalah sebuah manipulasi.
"Mereka menciptakan ilusi bahwa semuanya sudah meninggalkan teritori itu. Di saat yang sama, mereka justru mengirimkan unit tentara baru ke sana dan mempersiapkan seluruh jalanan kota dengan operasi pertahanan," papar Budanov, dilansir Newsweek.
"Mereka tidak mempersiapkan untuk pergi sekarang. Sebaliknya, mereka sedang mempersiapkan untuk mempertahankan Kherson," tambahnya.
Sebelumnya, Budanov sudah memperkirakan bahwa Kiev akan mengambil kembali teritori Kherson pada akhir tahun ini. Ia mengungkapkan bahwa pengambilalihan Kherson akan jadi pukulan hebat bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
2. Rusia umumkan pembentukan milisi sipil di Kherson
Pada saat yang sama, pemerintah Kherson di bawah Rusia mengumumkan pembentukan unit milisi lokal di wilayah tersebut. Pengumuman itu disebarkan lewat Telegram dan memberikan kesempatan bagi warga lokal untuk bergabung secara sukarela.
"Bagi semua laki-laki yang ingin bertahan di Kherson, meskipun terus mendapat ancaman keamanan akibat aksi nasionalis Ukraina. Ini adalah kesempatan besar untuk bergabung dalam unit pertahanan kota," tulis dalam saluran Telegram itu, dikutip The Moscow Times.
Ajakan bagi warga sipil di Kherson ini datang menyusul serangan balik Ukraina yang terus mendesak tentara Rusia ke pinggir Sungai Dnipro.
Selain itu, artileri jarak jauh Ukraina terus melanjutkan tekanan ke posisi dan logistik Rusia di Kherson. Meskipun, pemimpin Kherson di bawah Rusia, Kirill Stremousov menyebut bahwa pasukan Rusia berhasil menangkis serangan Ukraina di barat laut Kherson.
3. Budanov klaim pemboman waduk Kakhovka tidak akan hentikan serangan Ukraina
Budanov juga menegaskan bahwa rencana Rusia untuk membom waduk Kakhovka tidak akan efektif. Hal itu setelah mendengar keterangan Presiden Zelenskyy bahwa Rusia telah menanam ranjau di bendungan tersebut dan bersiap meledakkannya.
Ia menyebut bahwa bendungan itu baru setengah saja ditanami ranjau oleh Rusia. Selain itu, membutuhkan bahan peledak yang amat besar untuk menghancurkan bendungan itu sepenuhnya dan mengakibatkan bencana lingkungan.
"Mereka akan membanjiri teritori yang diduduki Rusia di sisi kiri Kherson. Secara teori, mereka akan kemungkinan akan kehilangan suplai air di Kanal Kriema Utara sampai Krimea," ungkap Budanov, dilansir Reuters.
"Tentu saja, mereka akan menyulitkan serangan balik kami dalam beberapa waktu. Namun, ini tidak akan membutuhkan waktu lama. Kami hanya butuh waktu dua minggu atau beberapa minggu saja untuk kembali menyerang," sambungnya.