Pejabat Rusia di Kherson: Selamatkan Nyawa Anda Sekarang!

Jakarta, IDN Times - Rusia telah mendesak orang-orang di Kherson untuk melarikan diri demi hidup mereka, menjelang serangan balik pasukan Ukraina yang ingin merebut kembali kota selatan. Pejabat Rusia di selatan Ukraina mencoba mengevakuasi hingga 60 ribu orang yang tinggal di tepi barat Sungai Dnipro.
Karena peningkatan tajam dalam jumlah orang yang ingin meninggalkan kota, otoritas setempat pada Minggu (23/10/2022) melaporkan kekurangan kapal untuk mengangkut orang menyeberangi sungai
“Situasi hari ini sulit. Sangat penting untuk menyelamatkan hidup Anda. Ini tidak akan lama. Anda pasti akan kembali,” kata Menteri Pendidikan Rusia, Sergey Kravtsov, dalam pesan video yang dilansir Al Jazeera.
1. Ukraina tuduh Rusia lakukan relokasi paksa

Sejak Selasa, sekitar 25 ribu orang telah dievakuasi, kata pejabat Rusia yang ditunjuk di Kherson, Kirill Stremousov.
“Kami sekali lagi menyarankan Anda untuk meninggalkan kota dan tepi barat Dnipro. Kami tidak akan menyerahkan Kherson,” kata dia.
Kondisinya saat ini makin banyak penduduk Kherson yang mengemasi barang-barang mereka dan naik ke perahu atau bus sekolah, yang digunakan kembali untuk meninggalkan kota.
“Tentu saja kami takut akan nyawa kami. Tapi saya pikir semuanya akan baik-baik saja. Kherson akan bertahan,” kata Vera, perempuan berusia 44 tahun.
Pejabat Ukraina dan Barat telah menyatakan keprihatinan tentang pemindahan paksa penduduk ke Rusia atau wilayah yang diduduki Rusia.
Kiev mendesak penduduk Kherson untuk menentang upaya relokasi. Seorang pejabat lokal menuduh Moskow ingin menyandera warga sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia.
2. Rusia kini menargetkan infratruktur energi
.jpg)
Pada September, Ukraina telah melancarkan serangan balasannya untuk merebut kembali Kherson utara.
Wilayah Kherson berada di utara Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014. Kherson penting bagi pasukan Rusia karena merupakan pintu gerbang pasokan militer. Rusia merebut ibu kota regional Kherson pada hari-hari awal perang, dan menduduki bagian lain pada bulan-bulan berikutnya.
Kherson adalah salah satu dari empat wilayah yang dicaplok Presiden Vladimir Putin secara ilegal bulan lalu. Pada Kamis, Kherson mengumumkan darurat militer di wilayah tersebut, saat pasukan Ukraina melanjutkan serangan balik mereka.
Kemajuan Ukraina, dalam beberapa pekan terakhir, di sekitar Kherson dan di timur laut negara itu disambut dengan serangan rudal dan drone Rusia, yang menghancurkan sekitar 40 persen infrastruktur energi Ukraina menjelang musim dingin.
3. Uni Eropa beri bantuan baru untuk Ukraina

Para pemimpin Uni Eropa (UE) menyetujui rencana untuk memberikan dukungan keuangan kepada Ukraina sebesar 18 miliar euro untuk satu tahun ke depan.
Keputusan ini disampaikan setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia sedang mencoba untuk memicu eksodus pengungsi dengan menghancurkan infrastruktur energi Ukraina.
Sebagai hasil dari rencana tersebut, blok 27 negara sekarang akan menyamai dukungan keuangan AS untuk negara Eropa Timur yang dilanda perang.
"Ukraina memberi tahu kami bahwa mereka membutuhkan sekitar 3-4 miliar euro per bulan untuk memiliki sumber daya yang cukup untuk kebutuhan dasar. Sangat penting bagi Ukraina untuk memiliki aliran pendapatan yang dapat diprediksi dan stabil," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dikutip dari Euronews.